Semangat dan Komitmen
29.12.10 by Zaza in Label:

Ya Zat Yang Maha Membolak-balik Hati
tetapkan hatiku agar tetap istiqomah di jalan-Mu
jadikan ghirah yang membara ini adalah sebuah jalan
untuk menyeru kepada yang ma`ruf
agar tidak ada keraguan
antara yang hak dan bathil
jangan jadikan semangat juang ini
hanya sebagai penghias saja
lantas mengabaikan amanah yang telah diberikan
bila kini masih ada ketidakyakinan
maka kuatkan lah
tunjukkan jalan yang terbaik
hingga tertepis semua bisikan yang menggelisahkan
nanti,
bila semangat ini mulai padam
tergantikan oleh kefuturan
hingga iman dan taqwa tak terbingkai
tetaplah bimbing hati ini
supaya tidak tersesat jauh
dari cahaya benderang-Mu

Ya Zat Yang Maha Membolak-balik Hati
jagalah lisan ini
agar setiap kata yang terucap
adalah zikir dan fikir
jagalah lisan ini
agar tidak mengumbar janji semu
dan tetapkan jalanku
untuk memenuhi janji-janjiku
maka disanalah kutunaikan utangku
bimbinglah aku
agar tetap menjaga janji yang kuucap

amin, ya Rabbal alamin

ceritanya bukan tentang fabel, jadi jangan harap kalau prolognya bertuliskan:
"di suatu zaman yang belum terdefinisikan abad ke berapa, hiduplah tiga jenis hewan yang hidup dengan damai di sebuah hutan yang ekosistemnya terjaga. mereka hidup saling melengkapi sehingga terjalin sebuah jaring sosial yang oleh para biologers disebut simbiosis mutualisme. and bla bla bla..."

ini hanya sebuah cuap-cuap gak penting, tentang dunia kampus yang sebetulnya sederhana, tapi dinamikanya yang luar biasa...tidak ada subjek yang dimaksud kok, hanya gambaran aja...

si kupu-kupu;
dia sebetulnya aktif, tapi dia lebih banyak melakukan segala aktifitasnya di rumah. misalnya, nyapu, ngepel, nyuci piring, nyetrika,..weits, itu sih emang pekerjaan rumah ya, dan gak mungkin dibawa ke kampus, he. maksudnya, dia itu adalah seseorang yang datang sesaat sebelum kuliah mulai dan akan pulang sesaat juga setelah kuliah selesai. karena, ya mau pulang lah ke rumah! dia biasanya akan menimbulkan kecemburuan sosial bagi temen-temen kampusnya yang perantau nun jauh. tipe seperti ini bisa berkembang, bagi mereka-mereka yang rumahnya cukup jauh tapi tidak cukup dekat kalau tidak ngekost. dia pasti tidak akan absen mengunjungi rumah di akhir pekan. istilah yang populer: kupu-kupu (kuliah pulang- kuliah pulang).

si kura-kura;
orang-orang seperti ini justru lebih banyak menghabiskan waktu di luar kamar kostannya. apa lagi diantara jam 5 sore sampe jam 9 malam. karena waktu tersebut adalah waktu yang telah diakumulasi untuk sebuah pertemuan. ada yang menyebutnya, waktu syuro sedunia...mereka-mereka adalah seorang aktivis kampus yang menentukan dinamika, terutama, kemahasiswaan. seolah mereka telah mencurahkan seluruh waktu untuk minal syuro ilal syuro ala syuro. secara pribadi, sebuah apresiasi yang luar biasa bagi mereka-mereka ini. terutama yang masih tetap bisa mengukir prestasi gemilang. istilah di kamus besar kemahasiswaan adalah: kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat).

si kunang-kunang;
gak mau kalah eksis sama kura-kura, kunang-kunang pun memiliki banyak kegiatan. bedanya, kegiatan-kegiatan mereka tidak terlalu dapat mengubah agenda-agenda presiden mahasiswa. soalnya, orientasi mereka adalah have fun, enjoy, and happy together. kegiatan utamanya adalah nongkrong, baik sebelum kuliah ataupun setelahnya. mereka selalu nangkring sana-nangkring sini. sebutan yang pas adalah: kunang-kunang (kuliah nangkring-kuliah nangkring).

|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Saga itu bernama cinta...(part 1)
16.12.10 by Zaza in Label:

dimulai dari nol, memulainya dengan bismillahirramanirahim...
==++==
=+=


adalah anugrah terbesar
mengenalmu sebagai seorang teman
menyayangimu sebagai seorang saudara
dan mencintaimu sebagai seorang kekasih

indah yang tiada tara
ketika lembayung perlahan berubah menjadi saga
untuk mengakhiri satu cerita
tentang cita dan cinta

ini tentang kita
dan aku bahagia karenanya...

kertas itu terselip di antara tumpukan buku-buku mas Fatah. aku baru pertama kali melihatnya, dan mas Fatah pun belum pernah menceritakan apapun tentang ini. aku mencoba untuk tidak berprasangka apapun, tapi jujur saja, meski sesaat, aku bertanya-tanya dan menduga ini ditulis oleh seorang wanita yang entah siapa. dan puisi itu, untuk mas Fatah kah? lalu aku melanjutkan mencari buku fiqh, dan mengabaikan tentang temuanku itu. aku bisa tanyakan nanti, bila mas Fatah sudah pulang..
==|||==

malam itu, semuanya berjalan sebagaimana biasanya, sebelum sesuatu Safa tanyakan padaku. Sebuah cerita yang belum pernah aku bagi padanya, tentang masa laluku...

aku tiba dirumah pukul setengah tujuh malam. istriku menyembulkan kepalanya dari dapur sambil tersenyum setelah tadi ia menjawab riang salamku. aku membalas senyumnya dan meneruskan langkahku ke kamar. lalu aku mandi, dan setelahnya kulihat Safa telah menungguku untuk makan malam.

kami makan malam bersama sambil bertanya tentang hari ini. sebuah rutinitas sederhana yang menambah romantisme diantara kami berdua. mudah-mudahan hal kecil seperti ini tidak akan membosankan setelahnya, untuk sekarang ya tentu saja sangat menyenangkan. karena diwaktu itu dan setelahnya lah kami saling mengenal satu sama lain. sedikit banyak, aku jadi tahu seperti apa istri yang baru kunikahi 3 bulan ini. dan dia pun sepertinya menikmati momen ini.

sebelum aku mulai bertanya, dia sudah mendahuluiku bertanya.
"Tadi gimana di kantor mas?"
"Ya gak ada yang berubah sih, dan gak ada yang heboh-heboh. cuma tadi pa Zul nanyain paper yang aku buat."
"Yang kemarin di kerjain itu? emang belum jadi ya?"
"Besok Insya Allah, tinggal di rapihin aja sih..., ucapku sambil tersenyum. lalu aku melanjutkan,
"Kamu sendiri, hari ini gimana?"
"Sama, biasa juga. hari ini aku jadwal ngajar jam 10an sampai jam 3. besok aku jadwal siang sampe sore ya mas..."
setelah bertanya kabar, perbincangan kami berlanjut ke topik lain. kali ini membicarakan tentang anak didik istriku yang susah sekali untuk fokus belajar. bukan maksudnya ghibah, cuma share untuk mencari jalan keluarnya.

seperti obrolan kami sebelumnya, obrolan kali ini pun masih menggantung. tapi karena hari semakin malam, maka kami menyelesaikan bincang-bincang tersebut. setelah itu aku mengerjakan tugas kantorku di depan tv, tujuannya sambil menyimak berita hari ini. sedang Safa, kulihat ia membuka laptopnya dan mengerjakan sesuatu di sana.
==|||==

aku sedang mencari tambahan bahan materi di internet, di buku fiqh yang kubaca tadi pagi tentu sudah dapat poin intinya, tapi aku sedang mencari contoh aplikasi kesehariannya. tiba-tiba, aku teringat sesuatu yang kutemukan tadi...
"Mas..."
"Ya?", Mas Fatah menyahut tanpa mengalihkan pandangannya
"Mas tadi aku nemu kertas, isinya puisi gitu. di tumpukan buku di kamar, yang di lemari bawah...itu punya mas?"
"Kertas apa?"
"Aku ambil aja ya..."
aku beranjak ke kamar dan mengambil kertas tersebut. lalu aku duduk di sebelah mas Fatah.
"Ini..."
kuserahkan kertas itu. mas Fatah membukanya dan membacanya. hanya sebentar saja untuk menjelaskan ketidakmengertiannya, karena sesaat ku lihat perubahan di wajahnya. untuk ekspresi terkejut, ragu, dan samar-samar tentang luka...setelah selesai, mas Fatah menyerahkannya padaku kembali, ia tak mengucapkan sesuatu pun untuk menjelaskannya. dan ia tak berani menatap wajahku.

aku tahu ada yang tidak beres. perubahan sikap mas Fatah sudah cukup memberitahuku. mas Fatah seperti menghindariku, secara tidak langsung tentu saja. ia tidak berani matapku. aku mengenal mas Fatah, walau baru 3 bulan menikah, tapi aku tahu dia selalu menatapku ketika bicara, bahkan langsung menatap mataku. ketika bicara, apalagi dengan laki-laki, mas Fatah selalu menatap tepat dimatanya, makanya orang bilang kalau mas Fatah punya aura membius...entah apa maksudnya...?
"Mas...", kusentuh lembut lengannya
ia menoleh dan kemudian baru mulai menatapku. kutangkap ekspresi bingung di wajahnya.
"Kenapa mas?kok jadi diem? itu punya mas?"
"Ya..."
"Dari?"
mas Fatah kembali diam, dia hanya menatapku dengan tatapan hampa. setelah itu dia menggenggam erat tanganku, mengangkatnya lantas menciumnya...
"Maafin mas..."
==|||==

Ya Allah...kertas itu, puisi itu, gadis itu...semuanya berputar-putar di kepalaku. dan aku bingung harus mengatakan apa kepada Safa. apakah lebih baik kuceritakan saja semuanya? aku tahu, aku salah karena menyembunyikan semua ini. tapi aku belum siap bila harus menceritakannya yang berarti aku harus membuka kenangan-kenangan yang memilukan itu. meski begitu, adakan pilihan lain selain bercerita? mungkin ada, tapi aku tahu Safa menunggu jawabanku...

mungkin ini akan menjadi sebuah titik baru bagi kehidupanku. namun aku berharap, cerita ini tidak membuatku harus berpisah dengan Safa. perlahan ku beranikan diri untuk memandangnya. kusentuh tangannya dan kugenggam erat. ingin kukatakan, "aku tidak ingin kehilanganmu..."

"Maafin mas, mas tahu mas salah, salah besar. tapi sebelumnya mas mau kamu tahu sesuatu, bahwa mas tidak bermaksud membohongimu apalagi mengkhianatimu, dan mas sangat mencintai mu, karena Allah...", aku berhenti sejenak.
"Puisi itu, dari Alfi..."
"Alfi itu?", Safa memotong pelan.
"Dia, pernah menjadi istri mas..."
kulihat seolah ada sebuah petir yang menyambar dan mengagetkan pendengaran dan penglihatannya. Safa hanya diam tidak berkata apapun, hanya mematung saja. dan ketika dia sudah mulai sadar dengan yang terjadi, perlahan dia menggeser tanganku dan melepas genggamannya. dengan mata yang menahan tangis, pelan-pelan ia menggeser duduknya lantas bangkit dan berlari ke kamar.

aku tahu, lima kata sakti yang terakhir kuucapkan itu sudah mampu membuat angin berkecamuk kencang di antara kami. cukup membuaskan riak ombak yang akan menerjang kehidupanku dan Safa. cukup dengan lima kata sakti itu, sebuah perubahan yang aku tak tahu baik atau buruk akan terjadi.

ketika Safa berlari dan kemudian menangis dikamar, aku justru tidak tahu harus melakukan apa. apakah aku harus mendatanginya dan menenangkannya? hm, innocent sekali! atau aku akan memohon maaf padanya ketika ia sedang seperti ini? hm, pengemis macam apa itu! maka aku hanya menunggunya saja. tidak peduli aku dinilai sebagai orang yang seperti apa saat itu. tapi aku tahu, berjuta kata yang aku jelaskan tidak akan diterima bila orang yang kita sakiti seperti itu sedang dalam keadaan kalut. aku akan menunggunya hingga tenang, aku tahu Safa orang yang bijak...
==|||==

"Dia, pernah menjadi istri mas..."
aku menagis sejadi-jadinya. begitu jauh yang kupikirkan terkait ucapan terakhir mas Fatah. tentang kebohongan, tentang pengkhianatan, tentang bahwa sudah ada wanita lain di samping mas Fatah, tentang bagaimana kehidupan pernikahan mereka, dan tentang urusan yang lain. aku menangis tanpa aku peduli penjelasan mas Fatah. walau aku yakin, ada penjelasan yang rasional di balik itu semua. tapi aku masih tidak bisa terima, hal sebesar dan sepenting ini mas Fatah sembunyikan dariku. ini kebohongan besar. dan aku telah memutuskan, untuk membangun sebuah dinding diantara kami.

karena terlalu lelah menagis, sepertinya aku tertidur. aku bangun karena terkaget. jam menunjukkan pukul 2 dini hari. dan aku tidak menemukan mas Fatah tidur di sampingku. tapi aku tahu dia telah masuk ke kamar, untuk mematikan lampu. aku beranjak bangun untuk menunaikan shalat isya sekalian shalat tahajud. ketika keluar kamar, kulihat mas Fatah tertidur di sofa depan tv. tugas kantornya masih berantakan tak jauh dari situ.

aku akan membangunkannya setelah aku shalat nanti. aku ingin bermunajat dulu kepada Allah. memohon keputusan terbaik, meminta di perlihatkan jalan yang harus aku lalui...maka malam itu aku berdoa:
"Ya Allah Ya Karim, Engkau jauh lebih tahu apa yang hamba rasakan. hamba tidak tahu apakah ini cemburu yang berlebihan, atau sikap kekanak-kanakkan. hamba hanya belum bisa memahami, bagaimana hal penting seperti itu disimpan oleh suami hamba ini Ya Allah? salahkah sikap hamba yang seperti itu? tunjukkan hamba kebenaran itu. dan bimbing hamba menuju keputusan yang terbaik. kehadirannya telah menjadi penyempurna sebagian dien hamba, maka ikatkan hati kami di jalan-Mu Ya Allah..."

seperti janjiku tadi, selepas shalat aku membangunkan mas Fatah. tidak banyak yang aku ucapkan, aku hanya menyentuh tangannya saja lalu mengingatkan shalat dan menawarinya untuk tidur di kamar. aku masih memasang dinding itu diantara kami, aku masih bersikap dingin pada mas Fatah. agar dia tahu, bahwa aku sangat tidak setuju dengan yang dia lakukan.
==|||==

ini sudah malam ketiga setelah pengakuan itu terjadi. dan betul saja, berubahan memang terjadi. Safa sangat bersikap dingin padaku. aku juga jadi serba salah, tentu saja aku merasa sangat berdosa. betapa aku sangat tersiksa menjalani hari-hari seperti itu, terutama bila aku berada di rumah. meski Safa tetap melakukan kewajibannya, tapi itu semua ia lakukan dengan diam. tak kulihat senyum dan suara riangnya dihari-hari terakhir ini.

keadaan yang seperti itu, membuat penyesalanku justru berujung pada panjang angan. ah, betapa aku menyesali hal itu terjadi. andai saja aku bisa memutar kembali waktu, aku akan ceritakan kisah ini dari awal. akan kuceritakan sebelum aku mengkhitbahnya atau bahkan ketika kami ta`aruf sekalian. tapi tentu itu tidak akan terjadi.

"Mas, mas Fatah bangun mas. shalat malam dulu..."
Safa membangunkanku, kudengar suaranya sudah terdengar lebih lunak, malah jadi seperti asing walaupun aku merindukan suara yang seperti itu lagi. aku membuka mataku, dan kulihat ia tersenyum menungguku bangun. aku lega hal ini terjadi, tapi aku tidak mau terlalu gembira.

tanpa banyak kata, aku langsung mengerjakan rutinitas malam kami. setelah selesai shalat, aku lihat Safa belum kembali memejamkan matanya. malah ia sangat terlihat segar, dan oh betapa aku merindukan dia yang sepeti ini.

"Mas, ada yang mau aku omongin..."
aku hanya memberi ekspresi mempersilahkan saja, masih merasa kaku bila harus bicara banyak.
"Aku minta maaf untuk sikap aku tiga hari kemarin. tapi aku punya alasan untuk itu. aku mau kita selesaikan masalah kita yang itu sekarang."
"Aku yang harusnya minta maaf..."
"Yah, aku tahu. tapi mas berhak mendapat kesempatan untuk menjelaskannya. tapi aku mau mas tahu satu hal, bahwa sikap aku kemarin-kemarin itu menunjukkan bahwa aku tidak suka ada rahasia seperti itu diantara kita mas. dan bagi aku, itu tidak lah kecil. aku selalu bersikap jujur dan terbuka pada mas, dan aku harap mas juga seperti itu. kehidupan kita baru berjalan sekitar 3 bulan mas, aku gak mau ke sananya jadi rusak karena kita tidak saling berbagi..."
"Maafin mas ya, mas telah memulai pernikahan kita dengan sebuah kebohongan. mas telah menodai ikrar suci kita..."
"Pasti ada alasan kenapa mas memilih bersikap seperti itu. kayaknya pagi ini cukup panjang untuk menceritakannya. dari awal sampai akhir, dan semua tentang Alfi"
aku melirik jam, pukul setengah 3. dan kulihat Safa tersenyum, maksudnya mendesakku supaya segera memulai ceritanya. tapi sebelumnya, kuambil sebuah buku, dan kubiarkan Safa memlihat beberapa foto Alfi yang kupunya.
==|||==

"namanya Alfi. Alfi Faturrisya. umurnya beda 5 tahun sama aku, jadi beda 2 tahun sama kamu.
kalau di kertas itu, dia bilang mengenal aku sebagai teman, itu bener banget. kakaknya dia itu temen mas. temen sekolahan dan temen main juga. rumah kita masih satu komplek, walaupun kepisah agak jauh juga sebenernya. dan orang tua kita juga saling mengenal."


...

to be continue

Belajar Tegar
14.12.10 by Zaza in Label:

kira-kira, ringkasan smsnya kayak begini: pengen ketemuan deh sama taraje, kangen. inget masa-masa SMA dulu, waktu sering di sadisin...pengen ngobrol-ngobrol lagi, pengen belajar tegar...

dari sms tersebut, jadi keinget aja waktu SMA dulu, dan otomatis bertanya-tanya, "emang dulu kalau ngomong sadis ya?".

iya sih ngaku, kalau nyeletuk tuh suka nyindir banget. sebenernya gak maksud kasar, cuma sadis,
lah apa bedanya coba. jadi, kalau lagi ngobrol-ngobrol (maksudnya curhat gitu...) sebenernya gak sadis ngomongnya, terlebih saya orang yang cenderung sensitif, maka dari itu kalau ngomong agak di jaga, tapi kalau udah urusan prinsip, itu hal beda...

mungkin satu kejadian yang masih diinget sama temen saya itu adalah ketika saya bilang: munafik. wuih, dalem banget dah!!! jadi gini, saya punya teman yang paham tentang hukum pacaran, tapi dia malah pacaran. waktu itu dia lagi nyinggung tentang hal itu, ya udah saya yang kayaknya lagi bad mood langsung nyeletuk aja 'munafik'.
seinget saya, celetukan yang sadis ya itu aja deh. kalau yang nyindir-nyindir sih banyak...

untuk semua temen-temen sekelas di PS 2 2007, maaf banget ya kalau dulu ngomongnya sering gak ngenakin. namanya juga manusia,
gudangnya lagu (loh?), maksudnya gudangnya salah... trus...agak tersentuh juga sama sms terakhir, pengen belajar tegar dari taraje...

saya jadi mikir, setegar itu kah saya? sampai-sampai ada orang lain yang mau belajar menjadi tegar dari saya. bukannya ge-er, tapi jadi bahan introspeksi diri, bahwa apa yang kita lakukan itu dilihat oleh orang lain. juga jadi pertanggungjawaban pastinya.
mungkin saya emang jarang menangis di depan teman-teman saya, saya bukan orang yang suka melankolis-melankolis di depan orang (padahal kayaknya karakter saya kayak gitu tuh, -melankolis), atau yang lainnya. tapi ketahuilah, bahwa saya tak setegar itu, saya hanya mencoba untuk berdiri dengan kedua kaki tempat saya bertumpu...dan saya pikir tidak lebih dari itu;-

.No Title.
by Zaza in Label:

"Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilahkan. Yang pertama adalah keberanian, yang kedua adalah pengorbanan"(quoted from a source...)



about blank

Aku Tetap di Tempatku Berpijak...
by Zaza in Label:

Judulnya kok aga mellow gitu ya? Tapi sebetulnya yang mau diceriain gak se-tragis itu kok. Emang sih kejadiannya cukup mengerikan, tapi mudah-mudahan masih ada kesempatan untuk memperbaiki segalanya..amin.


Tentang nilai ujian. Jadi ceritanya, nilai UTS mata kuliah minor udah keluar. Dan ternyata hasilnya kecil-kecil, waduh gawat nih! Apalagi anak ILKOM yang banyak mengambil mata kuliah pengantar management, aku termasuk di dalamnya, termasuk di deretan rombongan yang nilainya konvergen menuju 4.waaah!!!


Selidik-punya selidik, banyak yang berencana pindah. Kalau yang SC sih pada bernafas cukup lega, yang ambil minor, pada gelisah gitu jadinya. “Eh pindah minor bisa gak sih…?”. Itu tuh yang sering ditanyain kesatu sama lainnya.


Termasuk temen satu PA. “Katanya ekoling gampang tau, nialainya pada gede-gede, temen aku aja 90”. Gitu katanya. Yah setelah diskusi cukup panjang, didapatlah sebuah kesimpulan bahwa dengan jujur dia terang-terangan mengatakan memang berorientasi pada nilai. Dia pilih management katanya dapet A nya gampang. Tapi ternyata…


Padahal dia inget gak sih, betapa perjuangan kita tuh struggle banget demi mendapat jatah di kelas management ini. Kita yang kebetulan satu PA, dan kebetulan sama-sama mau masuk minor management, dan kebetulan sama-sama udah gak dapet kelas tersebut saat ngisi KRS, akhirnya memilih ekonomi lingkungan sebagai minor ‘sementara’ sebelum KRS B dibuka.


Kalau aku sendiri sih, milih minor ini Insya Allah bukan karena nilai semata. Tapi karena ilmunya. Jadi, dibujuk kayak apa juga, aku akan bertahan disini, di tempat aku berpijak kini, yaitu di management. Kalaupun ke depannya ternyata lebih berat dari kali ini, ya kayak ginilah hidup, beginilah perjuangan.


Aku berdoa, semoga Allah memberiku kekuatan dan tetap membuatku sabar dan tegar disetiap ujian yang Ia limpahkan kepadaku. Semoga Ia selalu memberiku kebesaran hati dan kelapangan dada untuk semua hasil yang kudapat…


Bismillahirrahmanirrahim.
Jadi kepikiran aja sebait kalimat yang kamudian dijadikan judul di atas. Saya mengenal mereka yang kecewa karenanya:
1. ==Temen di asrama==
Setelah beberapa bulan sekamar, akhirnya baru tau, kalau ternyata dia dulu daftar ILKOM di IPB. Dia bilangnya gini:” iya, dulu kan pilihan pertamanya ILKOM, kalau yang FEM ini pilihan kedua. Tapi gak papalah…”. Emang sih, sebelumnya pernah cerita-cerita, dan saya ngiranya kalau ILKOM itu pilihan keduanya, ternyata pilihan pertama. Artinya dia ‘dengan sengaja dipindahkan’ karena IPB ‘tidak memenuhi pilihan(ke-1)nya’.
Tapi bayangin dong, gimana rasanya sekamar sama orang yang diterima dijurusan yang kita mau. Keki gak sih…? Pasti kecewa , penolakan, dan sakit hati (agak lebay gitu…) itu terus terbayang-bayang. Yah, saya sih berharap, apapun yang dia dapat, itu adalah yang terbaik yang Allah berikan untuknya…
2. ==Temen sekelas besar==
Waktu itu ketemu di angkot, cuplikan dialognya begini:
“Hy, M, mau kuliah ya?”, tanya saya
“Iya. Kuliah juga?”
“Engga, abis ngerjain tugas ditempat temen”
“Oh…”
“M, emang jurusan apa?”
“(…)”, saya lupa dia jurusan apa (x_x)…
“Oh…”
“Kalau R?”
“ILKOM”
Reflek dia langsung nengok ke temen sebelahnya, sambil mengekspresikan muka pengen (apa coba),--itu loh yang muka sedikit melas sambil sedikit merengek dan berkata “mmmmm…”. Reflek saya nanya, “Kenapa gitu?”.
Dengan sedikit ragu-ragu dia jawab, “Itu kan jurusan yang pengen banget gw masukin…”
3. ==Temen, (pokonya ya temen)==
Waktu itu saya lagi bertugas jagain barang disebuah acara kepanitiaan (???). ‘jangan berpikir tugas ini gak penting, emang keliatannya sepele, tapi ini mulia, menyangkut kemaslahatan ummat…’. Saya waktu itu jaga bareng temen saya, kita sebut aja H. Trus datang temennya H, yang kebetulan saya juga kenal tapi saya lupa namanya dan ternyata dia juga mengalami hal serupa dengan yang saya alami, sehingga kami memutuskan untuk kenalan ulang. Dan saya inget, kalau namanya adalah I. setelah ngobrol dan bercanda gak jelas, tiba-tiba si I nanya,”R jurusan apasih?”. Dijawab dong, “ILKOM”. Dan lagi-lagi respon yang didapat adalah ungkapan kekecewaan. Dia malah ngerengek-rengek sambil ngambek gak jelas. Dari H, saya tahu, ternyata si I itu pengen banget masuk ILKOM.
Itu baru 3 orang dari sekian banyak orang yang saya kenal. Belum ditambah dengan orang yang gak saya kenal. Dari 3 pengalaman itu, jadi kepikiran aja, bahwa ternyata depertemen saya ini telah membuat patah hati banyak orang.
Dari situ juga saya dapet pelajaran yang cukup berharga, bahwa:
1. ==1. Allah tidak selalu memberi apa yang kita inginkan, tapi cobalah untuk yakin bahwa yang Allah berikan adalah yang kita butuhkan. Dan itu merupakan keputusan yang paling baik.
2. ==2. Syukuri apa yang menjadi rezeki kita, jalani dan nikmati aja…
3. ==3. Ambil ibrah dari setiap peristiwa yang terjadi, karena sesuatu yang paling berharga adalah nasihat yang baik.

The Rain
27.11.10 by Zaza in Label:


RAIN, mungkin yang pertama kali terpikir adalah cowok ganteng yang penyanyi dan pemain film korea itu. sayangnya bukan, yeah walau he so cute....tentu aja rain yang dimaksud adalah hujan.


ah, banyak yang mengeluh, bahwa kedatangannya mendatangkan masalah. banjirlah, beceklah, mengganggu dinamika perekonomianlah, buku-buku jadi basahlah, dan yang sering digaungkan anak kostan adalah, 'cucian gak kering-kering!'. tapi kalau hujan lama gak turun juga banyak banget keluhan yang terdengar. panas, panas, panas. (manusia itu tempatnya khilaf, ternyata juga merupakan gudangnya mengeluh ya...?)

awalnya aku juga ngerasa kayak gitu, mengeluh dan mengeluh. tapi berhubung hampir setiap hari harus pulang sore, dan karena biasanya hampir setiap sore itu hujan, ditambah perjalanan ditempuh dengan mengendarai motor, alhasil hujan adalah teman yang menemaniku disetiap harinya. so, kenapa harus mengeluh? kenapa tidak dinikmati dan disyukuri aja?

untungnya aku segera menyadari itu, mencoba untuk menjalani apa adanya aja. membiarkan hujan menemani perjalanan sunyiku. tak peduli ia mengguyurnya kala siang, sore, malam, bahkan pagi sekalipun.

Menggenggam Cinta Semu
25.11.10 by Zaza in Label:

jurnalistik. tulis menulis. berita. artikel. wawancara. cerita. novel. puisi. pengarang. majalah. penerbit. deadline. redaksi. naskah. drama. and other...

dulu, semua itu adalah bagian dari jiwaku yang tak terpisahkan. semua itu terasa akrab di telingaku, karena di sanalah duniaku. sebuah dunia yang amat aku cintai. kala cinta itu bersemi bahkan dari aku kelas 5 SD. dunia yang aku cintai dengan segala pengorbanan yang aku lakukan. peluh yang aku abaikan. dan dengan segenap jiwa aku bersandar padanya.

mengapa hanya terjadi dulu?
karena sekarang, mungkin ia menilaiku telah mengkhianatinya.

sekarang, masih dengan segenap jiwa, aku harus bergelut dengan:
algoritme, coding, bahasa pemrograman, komputer, software, hardware, internet, logika, (tentu aku tidak perlu menyebutkan satu persatu mata kuliahku yang seabrek itu kan...?), and other.

tapi jauh di dalam jiwaku, jujur, aku tidak pernah mengkhianati duniaku yang dulu. aku mencintainya, masih mencintainya, dan akan terus mencintainya, Insya Allah. hanya saja, aku tidak mampu untuk menggenggamnya, walaupun aku masih memegang erat tapi itu semua hanya sebuah ikatan yang semu belaka. duniaku yang dulu, menjadi cinta yang tak terjamah olehku. ia selalu ada dalam hatiku, tapi aku tak pernah (kita definisikan, jarang) menggapainya. dan aku sangat meridukannya. rindu untuk kebahagiaan yang tak bisa aku jelaskan...

rindu itu tak bisa kutebus hanya dengan ungkapan maaf saja. ia tetap ada meski berulang kali ku katakan, "maaf aku telah mengabaikanmu...". dan seseorang menyadarkanku, untuk kembali menggengam cinta yang terabaikan oleh ku itu.

aku baru benar-benar mengerti, bahwa sungguh aku bisa menggenggam kedua cinta itu beriringan, tanpa harus mengabaikan yang satunya. aku punya dua tangan, meski aku hanya punya satu hati...cukup bagiku, agar tidak kehilangan dunia yang aku cintai.dan terus berjalan di dunia yang juga sama-sama aku cintai.



aku masih bisa mencintainya, tanpa harus kehilangannya
karena seperti itulah kesempurnaan
ia bukanlah memiliki segalanya
tapi ia adalah tak kehilangan satu pun apa yang kau miliki...



sungguh sebuah kombinasi yang ironis tapi menakjubkan, antara kata dan angka....

a Comment
23.11.10 by Zaza in Label:

to the point aja,
beberapa waktu lalu, saya sempat teringat sebuah celetukan,

"ah, katanya akhwat, kok gak ada tulisan tentang dakwahnya ya?yah minimal tentang pergerakan gitu...atau apa kek yang ada hubungannya.."

wew, dalem amat...! rasanya pengen deh diteriakin di depan mukanya (kan lebay gitu...),

"emang kenapa kalau kayak gini? ada yang salah...?!? suka-suka dong...! lagian kan, dakwah tuh gak melulu tentang materi-materi yang disampaikan melalui kajian (ok, it`s a true dakwah), dakwah juga bisa dengan hal yang kecil, yang ringan, yang ada disekitar kita, dan yang penting dari diri sendiri...yang terpenting dari dakwah adalah menyampaikan (kebaikan tentunya)"

mungkin, apa yang saya sampaikan di tulisan saya emang kurang berat, bagi saya yang penting itu ngena. hmmm, ya sudahlah. ntar kalau ditambahin lagi, kayaknya bakal jadi kontroversial gitu...malah jadi timbul perdebatan lagi. padahal menurut nasihat imam Hasan Al-Banna, perdebattan itu tidak mendatangkan kebaikan...

Met Milad Ya...
22.11.10 by Zaza in Label:

bismillahirrahmanirrahim

emang sih, postingannya udah telat kalau di buat sekarang, soalnya milladnya udah dari kapan tau...tapi, pepatah bilang, lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.

pertama (4 nov),
special from my mom, met ultah ya ummi. jangan lupa traktirannya, hehe. btw, babeh itu so sweet atau sok so sweet...? (coz not as usual) hehehe. whatever lah.

kedua (8 nov),
agak sedikit special (what`s the meaning ?! hehe..) buat my brother, olan. met ultah ya lan, cie udh 11 tahun. harusnya udah jadi orang yang sedikit tertutup tuh (don`t thinking about personalitiy, but for somethink out your mind). trus, belajar yang bener ya!!!!!(look at to exclamation mark!). ok, enough...

ketiga (18 nov),
waktu ngeliat tanggal segini, keinget sesuatu gitu. kok kayaknya tanggal segini ada apaan gitu...? maka di cobalan sebuah konfigurasi angka, yakni 181110. maka seketika sistem memori di kepala langsung bekerja. teringat sms atau tulisan apapun yang bertulis nama yang diiringi 1811. and then, met ultah ya. this is about my friends, in primary and junior high school..

keempat (20 nov),
sebenernya ini dingetin sama temen, kalau tanggal segini temen selorong waktu di asrama ulang tahun. oh my Go, sorry i forgot...met ultah ya wida.

kelima (21 nov),
yang ini parah banget, sama kayak waktu tanggal 18, hari ini ngerasa ada yang ulang tahun gitu. tapi siapanya, sampe sakarang masih belum inget. ya sudahlah. buat yang ulang tahun tanggal 21, met ultah ya....

keenam(24 nov),
belum waktunya sih, tapi gak papa lah ucapin duluan. buat novi, met ultah ya. tau gak, ntar tanggal 24 pasti dikampus meriah banget...(ya iyalah, kan pemira..). btw, kita ntar nyoblos sapa ya? yang KM masih bingung nih...


hpuh, banyak juga yang ultah bulan november...ya, buat semua yang ultah, met ultah ya...jangan lupa trakirannya..



doanya (jangan lupa diamin-in):
met millad buat semua yang menggenapkan usianya di bulan november ini. barakallah alaik, semoga Allah selalu memberkahi kalian semua. mudah-mudahan, dalam setiap iringan langkah yang kalian tapaki, selalu ada iriangan ridho Allah yang mengiringi perjalanan kalian. mudah-mudahan, dalam setiap hembus nafas yang kalian hempaskan adalah sebuah upaya untuk mencari kebaikan yang bertebaran di muka bumi, sehingga Allah menilai itu sebagai amalan. mudah-mudahan, dalam setiap kata yang kalian ucapkan, tersimpan ungkapan syukur atas anugrah yang Ia berikan, serta kata-kata yang selalu menjadi zikir-zikir dalam tutur kata kalian. semoga Allah mempermudah setiap urusan kalian, baik yang sekarang, esok, ataupun nanti..Insya Allah.

Sinetron C*nta Fit*i Siapa Yang Nonton?
8.11.10 by Zaza in Label:

sebuah pengakuan:
"jujur aja sih ya, saya juga pernah ngikutin sinetron tersebut. tapi udah lupa juga di season berapa. kalau gak salah yang waktu ada mike lewisnya. udah itu doang, selebihnya cuma nonton senonton-nontonnya aja (lebih di artikan sebagai terpaksa, karena acara yang lain lebih gak seru). sekarang malah males banget kalau liat filmnya..."

itu hanya segelintir dari apa yang sebenarnya terbersit dalam pikiran saya. pengakuan tersebut hanya sebagai intro aja, saat ini saya emang udah males banget liat sinetron tersebut, tapi saya tidak menafikkan bahwa saya pernah nonton bahkan mengikuti sinetron tersebut. semakin ke sini, saya merasa semakin 'lebay', jadi saya tinggalkan deh.

ide ini sebenarnya datang dari percakapan anak SMK. dari sanalah saya tergelitik untuk menuliskannya. ceritanya gini, simple aja:

waktu itu saya lagi mengisi waktu di perpustakaan fakultas. suasana di sana memang tidak terlalu ramai, dan tempatnya juga tidak terlalu luas. sehingga memungkinkan bagi saya untuk mencuri dengar percakapan yang ada. salah satunya percakapan yang terjadi di dekat meja administrasi. di sana ada dua (kayaknya) anak SMK yang lagi PKL dan dua orang pegawai perpustakaan. tanpa ada sebab apapun, tiba-tiba si anak SMK nyeletuk, "ih gue mah udah sebel banget tuh sama sinetron c*nta fit*i, apa bagusnya coba tu film. ibu gue juga udah gak pernah nonton, padahal dulu sering nonton, tapi cuma ngeliatin t*uku wisn*nya doang". kemudia temannya menimpali, "iya emang, tu film gak abis-abis dah. udah bosen yang nontonnya juga...". dua pegawai perpustakaan tersebut hanya tertawa saja mendengar celotehan dua anak SMK tersebut.

dalam hati saya pun juga ketawa. lalu tiba-tiba adi terbersit sebuah pertanyaan, jadi sinetron c*nta fit*i siapa yang nonton dong?

saya yang notebenenya masih remaja (mendekati dewasa lah, maklum jadi mahasiswa di usia dini....) aja udah gak punya keinginan sama sekali buat nonton. teman-teman kuliah saya pun memberi respon yang sama untuk sintron tersebut. remaja ABG kayak anak SMK tadi juga udah ilfeel sama sinetron tersebut. ibunya anak itu (termasuk ibu saya) juga udah gak suka nontonnya. bahkan tante saya aja, yang masih bertahan di season sebelum terakhir yang sekarang (saya gak tahu sekarang season berapa, yang jelas sebelum season ini) udah mulai bosen nontonnya. emang sih tante saya ini nonton cuma suka ngeliatin wisn*nya doang, tapi sekarang sinetron tersebut udah kalah saingan sama opera gokil yang tayang di trans *. bahkan ayah saya uga sering melemparkan kritikan, "masa penjahatnya licin terus?". padahal sebelumnya (dulu) beliau ini juga pernah nonton walaupun gak terlalu ngikutin, tapi sekarang good bye lah. jadi saya benar-benar bingung, siapa sebenarnya penonton sinetron tersebut?

tapi hal yang mencengangkan adalah bahwa sinetron tersebut (untuk ketiga kalinya, atau empat, terserahlah) meraih penghargaan bergengsi dari channel yang menayangkan acara tersebut. begitu juga dengan pemainnya, yang mendapat award sebagai aktor dan aktris favorit. berarti masih ada yang nonton ya?

TAPI SIAPA PENONTONNYA???

Cinta Tanpa Syarat
21.10.10 by Zaza in Label:

Muhasabah hari ini:

kita mungkin bisa untuk mencintai tanpa batas.
1. tanpa batas waktu. dimana kita akan selalu mencintainya sampai ujung nafas sekalipun. dari ketika kita pertama kali melihatnya, sampai nanti terakhir menatapnya. kala kita terus bersamanya sambil terus mengukuti ritme kehidupannya. cinta seperti ini tidak akan pernah mengenal istilah kadaluarsa, ekspair, atau apapun. ia tidak akan pernah usang termakan usia, ataupun lekang oleh waktu.
2.tanpa batas ruang. kita akan selalu mencintainya sejauh apapun jarak memisahkan. hembus nafasnya dapat kita rasakan, meski gunung dan lautan terbentang. cinta seperti ini idak mengenal sistem geografis. karena ia memang tidak terbatas oleh ruang apapun.


mungkin masih banyak lagi konten-konten apa aja yang menjabarkan tentang cinta tanpa batas. tapi kalau kita kaji, cinta tanpa batas itu adalah bentuk aplikasi dari cinta tanpa syarat. saat kita mencintainya tanpa mensyaratkan apapun, tentu tak ada batasan yang menghalanginya. berbeda dengan anda mencintainya dengan atu atau lebih syarat, tentu ada batasan sehingga anda tidak akan menerobos syarat itu. artinya, bila cinta kita masih bersyarat tentu akan ada batasan yang menghalangi.



sebuah cinta tanpa syarat:
*hanya sebuah cerita

sebut saja namanya fulan. ia adalah seorang gadis yang oleh orang lain diberi label "sempurna". bagaimana tidak. ia masih muda, umurnya masih dibawah 25, tapi sudah menyandang gelar s2. bekerja disebuah perusahaan dengan penghasilan yang amat memadai. terlebih memang ayahnya seorang pengusaha di bidang entertainment yang sukses. aktifitas dan prestasinya dulu di kampus tidak usah ditanya, ia seorang aktifis yg prestatif. pengetahuan agamanya juga bagus, kabar terakhir dia telah pergi umroh ke mekkah. untuk parasnya, banyak yang harus patah hati ditolak oleh keteguhan agamanya. hmmmm, perfect bukan? siapa yang tidak menginginkannya supaya dia jadi istrinya.
tapi lihatlah dia, beberapa saat yang lalu, saya menerima sebuah undangan pernikahan darinya. saya tidak tahu bagaimana awal ceritanya, tapi saya tahu siapa calon suaminya. dia adalah lelaki yang tidak dianugrahi kesempurnaan fisik, tidak dianugrahi kekayaaan harta yang melimpah, tidak juga dengan rupa yang menawan. tapi ia seseorang yang tulus, tulus untuk segala-galanya dan tersenyum untuk setiap keadaan.
bagi sebagian orang, pernikahan mereka tidak termasuk dalam kualifikasi pasangan sempurna. tapi saya tahu, itu adalah sebuah cinta tanpa syarat....

Cinta Serumit Benang
by Zaza in Label:

Hadist bilang:
"...mencintailah dengan biasa-biasa aja...(dst)"

Saya mengartikannya: mencintailah dengan sederhana. Entah salah atau tidak, seperti itulah saya mendefinisikannya. Sebagaimana dengan sederhana, saya mencintai komputer dan codingan yang ada di dalamnya.

Tapi ternyata, esensi dari cinta saya yang sederhana itu tak sesederhana apa yang harus saya lakukan. Sekali lagi, saya mencintai codingan dengan sederhana. Bukan saya menyepelekan codingan. Saya hanya mencintai dengan sederhana, karena saya menyukainya (dengan sederhana juga). Namun, codingan itu tak sesederhana saya mencintainya...

Mencintai codingan itu layaknya cinta serumit benang.

Tahu kenapa?

Pada umumnya benang itu panjang, sama kayak cinta saya yang panjang. Tapi satu hal yang harus kita ingat, benang itu amat mudah putus kalau kita tidak menjaganya dengan hati-hati. Begitu juga dengan cinta saya, saya tahu saya mencintai sesuatu yang rumit, yang mudah putus bila saya tidak menjaganya dengan hati-hati. Terus, kalau benang lagi kusut, selalu ada cara supaya benangnya lurus lagi, asalkan kita tau letak masalahnya. Kalau detektif menginstilahkannya, benang merah. Itu juga sama kayak cinta saya pada codingan. Codingan itu rumit, njelimet, tapi kalau kita tahu dimana salahnya, codingan itu gak serumit sebelumnya. Karena pada intinya, teori ngoding itu sederhana, tapi prakteknya yang sering kayak benang kusut....


*Yah seperti itulah kira-kira. Kemarin, sekarang, nanti, bahkan esok sekalipun, saya tetap mencintainya dengan sederhana, meski kadang cinta saya itu serumit benang...Insya Allah

2 Oktober
by Zaza in Label:

cuma isenk doang, hari ni HARI BATIK NASIONAL.

hari ni juga ngisengin ade. nyeramahin smw tmen cwo-nya pake sms.
gubrak, ngamuk deh dia...

Minal Aidzin wal Faidzin
25.9.10 by Zaza in Label:

Bismillahirrahmanirrahim.


Kalau aku tuliskan semua dosa, salah, serta khilafku di hamparan gurun pasir, dan hanya hembusan angin yang mampu menghapusnya, aku harap permintaan maafku adalah angin yang menyejukkan itu..






*telat emang, tapi lebih baik dari pada engga sama sekali. alright?

Marhaban Yaa Ramadhan
18.8.10 by Zaza in Label:

Alhamdulliah, Ramadhan is back...

Kita harus bersyukur nih, soalnya masih bisa ngerasain ramadhan tahun ini. Banyak saudara-saudara kita yang begitu mendambakannya tapi ternyta umurnya tidak sampai di ramadhan ini. Mudah-mudahan kita semua istiqomah dalam beribadah sehingga mencapai ramadhan yang gemilang...
Oh iya, minta maaf ya buat semuanya...kan mau puasa...



Jadikan Ramadhanmu Penuh Arti....

UTS, coming soon...
20.7.10 by Zaza in Label:

Bismillahirrahmanirrahim...

Ya Allah, aku hanyalah hamba-Mu yang miskin akan kepemilikan. Sungguh apa yang menjadi penghidupanku, apa yang ku kenakan, apa yang kumiliki, dan segalanya, hanyalah titipan Engkau yang diamanahkan padaku. Engkaulah yang memiliki semuanya di atas segala-galanya. Termasuk ilmu dan pengetahuan yang pelajari. Ilmu tersebut Engkau amanahkan padaku, maka ketika datang ujian kepadaku, berkahilah amanah itu, hingga aku mampu hadapi ujian-Mu.

O.H.
15.7.10 by Zaza in Label:

OH bukan kata yang dikatakan dengan nada mengeluh, atau tanda atas ketidatahuan terhadap sesuatu, bukan juga ekspresi ketika teringat sesuatu. OH, sebuah lembar perjuangan. Saat sambutan hangat dan senyum menawan (huh...) di persembahkan untuk mereka yang memasuki masa kehidupan yang baru.

OH singakatan dari Open house. Sebuah moment dimana angkatan tingkat 2 akan menyambut angkatan setelahnya yang baru masuk. Tahun ini, saya bergabung di dalamnya. Kami menyebutnya S`MANGAT 47. Sambut Hangat Mahasiswa Angkatan 47.

Lelah. Tapi tidak harus berhenti bukan? Saat ini, sedang persiapan jilid 2. Menyambut gelombang setelahnya yang masuk di tahun yang sama. Harus lebih baik dari yang kemarin. Itu adalah harapan yang terbersit di setiap hati panitia. Benarkan?

Dari pengalaman kemarin, meski emang cape, tapi seneng kok. Subhanallah sekali deh pokoknya.

words wise 1
13.7.10 by Zaza in Label:

Ida, 10 Juli 2010, untuk pengokoh iman:
"Dan seorang beriman yang tangguh akan tegar dalam menghadapi berbagai ujian berat. Hatinya tidak berubah, dan lisannya tidak berkeluh kesah. Karena pandai menyembunyikan penderitaan adalah karakter orang-orang muliah (Ibnul Qayyim al-Jauziyah)"

Mba Yuas, 8 Juli 2010, untuk pengokoh iman:
"Dari Ibnu Abbas ra berkata: Rasulullah SAW bersabda: siapa yang melazimkan membaca istighfar, maka Allah akan melepas dari segala kesukaran dan melapangkan dari segala kesempitan, dan memberinya rezeki yang tiada terduga-duga (HR Abu Daud)"

Yuyun, 4 Juli 2010, untuk pengokoh muamalah:
"Bismillah. Aku mengenalmu lewat jiwa, bukan lewat mata. Aku menjadikanmu saudara lewat hati. Ku tak tahu, seperti apa aku dalam pandanganmu, selayak apa aku dalam ukhuwahmu. Tapi yang aku tahu, meski dengan keterbatasanku, berbalut kesalahanku, aku menulis namamu di hatiku. Sejak awal, dan takkan pernah terganti, apalagi terhapus. Sebagai SAUDARA di hatiku. Kemarin, hari ini, ataupun nanti. Insya Allah."

Ida, 1 Juli 2010, untuk penyejuk iman:
"Aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Ia beri aku kaktus berduri. Aku minta pada Allah binatang mungil nan cantik, Ia beri aku ulat berbulu yang menjijikan. Aku berpikir, betapa tidak adilnya ini. Namun, kaktus itu berbunga, indah sekali. Dan ulat pun tumbuh, kemudian menjadi kupu-kupu yang sangat cantik. Itulah jalan Allah, INDAH PADA WAKTUNYA. Allah tidak memberikan apa yang kita harapkan, tapi Ia memberi apa yang kita perlukan. Kadang kita sedih, kecewa, terluka, tapi jauh di atas sana segalanya Ia tengah merajut yang terbaik untuk kehidupan kita. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang pandai bersyukur atas karunia Allah. Amin."

Tanti, 1 Juli 2010, untuk pengokoh iman:
"Motivasi bermuhasabah: siapa yang ingin tahu kedudukannya di sisi Allah, hendaklah ia mengamati kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hamba-Nya dalam kedudukan sebagaimana ia menempatkan Allah dalam dirinya. Bukankah jika kita sudah merasakan nikmatnya dekat dengan Allah, niscaya kita dapat merasakan bagaimana pahitnya jauh dari Allah?"

Ikhwan B19, 1 Juli 2010, untuk penyejuk iman:
"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi) tinta, dan ditambah kepadanya 7 lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa Maha Bijaksana. (QS Luqman: 27)"

Mba Eva, 29 Juni 2010, untuk penyejuk iman:
"Cinta bukan mengajarkan kita lemah, tapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajarkan kita menghinakan diri, tapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tapi membangkitkan semangat."

Mba Ely, 27 Juni 2010, untuk pengokoh iman:
"Ibnu athoillah dalam kitab al-hikam berkata: buktikanlah dengan sunguh-sungguh sifat kekuranganmu, niscaya Allah akan membantumu dengan Kemahasempurnaan sifat-Nya. Akuilah kehinaanmu, niscaya Allah akan menolongmu dengan kemuliaan-Nya. Akuilah kekuranganmu, niscaya Allah akan menolongmu dengan kekuasaan-Nya. Akuilah kelemahanmu, niscaya Allah akan menolongmu dengan kekuataan-Nya."

Ikhwan B19, 26 Juni 2010, untuk pengokoh iman:
"Jika seorang hamba mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Dan jika ia datang kepada-Ku dwngan berjalan, maka aku akan datang kepadanya dengan berjalan cepat. (HR Bukhari)"

Mba Ely, 25 Juni 2010, untuk penyejuk iman:
"Bila SHUBUH utuh, pagi tumbuh, hati teduh, pribadi tidak angkuh, keluarga tidak keruh, maka damai berlabuh. Bila DZUHUR teratur, diri jadi jujur, hati tidak kufur, rasa hati selalu bersyukur, amal ibadah tidak udzur, keluarga akur, maka pribadi jadi makmur. Bila ASHAR kelar, jiwa jadi sabar, raga jadi tegar, senyum menyebar, maka rezeki lancar. Bila MAGHRIB tertib, ngaji jadi wajib, wirid jadi karib, jauh dari aib, syafaat tidak raib. Bila ISYA terjaga, malam bercajaya, gelap tidak terasa, Insya Allah hidup damai sejahtera. Amin ya robbal alamin."

Mba Yuas, 23 Juni 2010, sebuah doa:
"Wahai Zat yang memiliki cahaya di atas cahaya. Hadirkanlah cahaya mentari-Mu pada jiwa saudariku agar ia teguh selalu.Rabb, hadirkan rembulan sabit-Mu pada senyumnya agar ia selalu ceria. Rabb, hadirkan semilir angin-Mu pada hembusnya agar kesejukan menyelimuinya. Ya Allah, hadirkan kokoh-Mu pada hatinya agar ia yakin bahwa Engkau selalu melindunginya."

Tanti dan Tri Jun, 16 Juni 2010, untuk pengokoh muamalah:
"Sahabat yang paling baik itu seperti komputer. Enter di dslsm hidupmu. Save di dalam hatimu. Format salahmu. Dan jangan pernah delete diriku dari memory-mu."

Mba Rifa, 16 Juni 2010, untuk pengokoh iman:
"Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, Allah akan memperbaiki hubungannya dengan manusia. Dan barangsiapa memperbaiki urusan akhiratnya, Allah akan memperbaiki urusan dunianya. Barangsiapa menjadi penjaga atas dirinya sendiri, Allah akan menjadi penjaganya."

Ida, 15 Juni 2010, untuk pengokoh iman:
"Abu Daud ra berkata: aku mendengar Rasulullah bersabda: barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Dan sesungguhnya para malaikat akan membentangkan sayapnya kepada para pencari ilmu sebagai keridhaan terhadap apa yang ia perbuat. Dan sesungguhnya penghuni labgit dan bumisampai ikan-ikan di laut pun akan memintakan ampum bagi seorang yang berilmu. Dan keutamaan seseorang yang berilmu dibandingkan ahli ibadah, bagaikan keutamaan bulan purnama dibandingkan semua bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Dan sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar, tidak juga dirham, akan tetapi mewariskan ilmu. Maka barangsiapa yang mengambilnya berarti ia telah mendapatkan bagian yang banyak. (HR at-Tirmidzi) "

Cinta Part 4
5.7.10 by Zaza in Label:

Kapan?


Dua bulan ke depan, saya harus mempersiapkan sebuah presentasi penting. Saya membentuk satu buah tim dengan anggota 3 orang, saya, teman perempuan saya, dan teman laki-laki saya. Selama dua bulan mempersipakan bahan, otomatis kita bertiga banyak berinteraksi dan melakukan pertemuan yang cukup intens. Hingga akhirnya, saya merasa ada yng salah dengan perasaan saya. Saya deg-degan karena batas waktu pengerjaan yang tinggal sedikit, saya juga deg-degan kalau bertemu dengan teman laki-laki sekelompok saya.

Paragraf di atas adalah sebuah contoh yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar anda. Tentang perasaan yang muncul secara halus, lembut, dan tanpa sadar si empunya hati. Rasa itu hadir dalam waktu kurang dari dua bulan, tapi apakah dalam waktu yang sama seseorang juga mampu mengusir perasaan tersebut? Saya pernah mendengar sebuah perkataan (agak mendramatisir gitu…) bahwa cinta bisa tumbuh dalam waktu satu jam tapi butuh seumur hidup untuk membunuhnya.

Tenang, bukan kalimat itu yang saya jadikan untuk membahas penjabaran kali ini. Emang sih lumayan bagus. Tapi kok terkesan terlalu picisan ya? Jadi, saya mengutip pesan yang selalu disampaikan oleh guru saya, bisa itu karena biasa. Perasaan cinta bisa muncul bukan hanya karena ada kesempatan, tapi juga karena anda membiasakan hati anda untuk `terbuka` terhadap hal-hal yang telah menjurus ke arah perasaan tersebut.

Biasa juga menjawab pertanyaan kapan cinta bisa tumbuh. Anda akan menyayangi sahabat anda karena anda terbiasa menjalani hari-hari anda bersamanya. Anda juga memiliki perasaan yang sama terhadap seseorang yang `salah` karena mungkin anda biasa beraktifitas bersamanya, biasa mengingatnya, biasa bercanda dengannya, dan kebiasaan lainnya yang anda jalani. Sebenarnya perasaan itu mulai ada ketika telah tertanam rasa kagum di hati anda. Kagum itu kemudian berubah menjadi simpati. Lalu meningkat ke stadium yang lebih gawat, yaitu empati. Empati tersebut semakin tertanam kuat sehingga muncul mentari kecil di hati anda. Mentari kecil yang kemudian anda namai cinta. Kurang lebih seperti itu lah proses dan awal mulanya terbersit rasa cinta di hati anda (kalau kurang boleh anda kurangi, kalau lebih ya ditambahi sendiri saja…).

Saat perasaan itu sudah mulai menjangkit bahkan memenuhi relung hati anda, bukan sesuatu yang mustahil untuk menghapusnya. Anda tak pelu merasa sakit hati dulu baru bisa melupakannya, ntar yang ada anda malah terus teringat sakit hatinya itu. Besi yang sudah korosi saja bisa di buat mengkilap kembali. Begitu juga dengan lempeng baja yang membengkok pun bisa di luruskan. Maka hati yang telah mendua pun dapat di satukan kembali bukan?

Masih banyak yang bisa di jabarkan mengenai hal ini. Tapi dari penjabaran tersebut, cinta itu datang di waktu anda mulai memasuki stadium kagum dan berlanjut setelahnya. Anda bisa kok menghentikan prosesnya. Asalkan anda mau untuk melakukannya. Bukan hanya sekedar mencoba saja, tapi memang mau (dengan azzam yang kuat nih…).

=+=+=+=

Hanya itu yang saya jabarkan kali ini. Dan hanya seperti itulah penjabaran saya. Saya belum mampu menjabarkan cinta dengan aljabar (lho emanga bisa ya? Ya sudahlah, nothing is impossible).

Cinta Part 3
by Zaza in Label:

Kenapa?

Rata PenuhYah, kenapa ya cinta itu kok bisa muncul? Seperti yang sudah pernah saya ulas, kadang tuh timing dan sikon munculnya cinta tuh lagi gak tepat banget. Kenapa tiba-tiba perasaan itu bisa muncul?
Pernyataan singkat yang saya jadikan referensi kali ini adalah sebuah tulisan yang berisi: cinta itu fitrah setiap manusia. Yup, di sana ada kata-kata fitrah. Yang menurut bahasa, fitrah berasal dari kata al-fathr yang berarti belahan. Sehingga fitrah dapat diartikan sebagai kejadian sejak semula atau sejak lahir. Nah, merujuk pada arti istilah tersebut, maka cinta dapat disimpulkan sebagai sesuatu yang telah ada sejak anda terlahir. Itulah kenapa cinta itu bisa bersarang di hati anda.
Jangan salahkan hati anda karena ternyata perasaan itu telah ada semenjak anda memecahkan tangis pertama anda di dunia. Letak kesalahannya bukan pada hati anda sehingga terkadang anda merasa `kesulitan` dengan hadirnya cinta. Tapi yang keliru adalah cara anda mengelola hati dan segala macam perasaan yang ada di dalamnya.
Lantas bagaimana pengelolaan yang benar sehingga menghasilkan produk yang baik? Cinta yang menjurus kepada hal negatif itu diakibatkan proses pengelolaan yang kurang benar. Misalnya, pagi setelah shubuh harusnya anda dan hati anda menikmati zikir pagi yang meneduhkan, tapi ternyata ada SMS di Hp anda dari `seseorang yang memang anda nantikan`. Oke, anda memutuskan menunda dulu zikirnya, anda balas dulu SMS dari `dia`. Lalu anda tetap membaca zikir anda dengan konsentrasi yang terpecah karena anda menunggu balasan dari pesan anda. Akhirnya, anda membaca zikir anda dengan fokus yang tidak sepenuhnya tertuju pada bacaan anda. Memang, saya tidak bisa men-judge itu salah, tapi kita sama-sama setuju bahwa proses yang seperti itu bukanlah proses yang sempurna. Itu tadi hanya pagi yang anda lalui, beberapa jam dari 24 jam yang anda miliki dalam sehari. Bagaimana kalau siang dan seterusnya anda terus mengalami kejadian yang membuat anda tidak sempurna dalam mengelola hati anda?
Hati yang tenang adalah hati yang terkendali. Hati yang terkendali adalah hati yang banyak mengingat nama Allah SWT. Hati yang banyak mengingat Allah adalah hati yang berzikir. Hati yang berzikir adalah hati milik orang-orang yang tidak membicarakan hal-hal yang tidak berguna. Dari definisi berantai itu, anda bisa menyimpulkan sendiri apa yang harus anda lakukan untuk mengelola hati anda.
So, pertanyaan kenapa cinta bisa ada sepertinya sudah sedikit terjawab (walau dengan tidak jelas, anda gak usah pura-pura deh, kata pepatah sih jujur itu lebih baik meskipun menyakitkan…he). Cinta yang tidak seharusnya ada itu bisa muncul karena ada kekeliruan dalam proses pengelolaan hati. Perasaan itu memang sewajarnya ada dihati anda, hanya sasaran dan pengelolaanya harus tepat.
=+=+=+=
Saya bukanlah orang yang serba tahu sehingga saya tidak pantas untuk menggurui anda. Pengalaman saya pun tidak terlalu banyak. Tapi saya mau untuk belajar dan mencoba hal-hal positif. Termasuk membaca. Karena menurut saya, membaca itu lebih dari sekedar jendela ilmu, tapi lebih mirip pintu garasi yang lebar dan panjangnya se-ablak-ablak itu loh…


Literatur pendukung: http://file.upi.edu/Direktori/B...

words wise 2
24.6.10 by Zaza in Label:

Anonim, 23 Mei 2010, untuk pengokoh iman:
"Leave 'something' for Allah. But never leave Allah for 'something'. Because ini this life, 'something' will leave you. But Allah will always be there for you."

Ikhwan B19, 12 Mei 2010, untuk pengokoh iman:
"Nabi SAW menyarankan, jika muncul prasangka dalam diri kita, tidak perlu diteruskan dengan mencari bukti. Biarlah prasangka buruk itu hilang begitu saja. Atau kalau perlu mengalihkannya menjadi prasangka yang baik."

Mba Yuas, 10 Mei 2010, untuk pengokoh muamalah:
"Semangat takkan hilang karena kecewa. Semangat takkan hilang karena ada duri yang menghadang. Semangat takkan hilang walau tak ada apresiasi dari manusia. Semangat harus tetap ada karena Allah SWT selalu melihat amal kita. Banyak yang Allah inginkan dan yang kita butuhkan dalam episode kehidupan. Ingatlah bersama kesulitan ada kemudahan."

Ikhwan B19, 5 Mei 2010, untuk pengokoh iman:
"Tidaklah dunia bila dibandingkan dengan akhirat kecuali hanya semisal salah seorang dari kalian memasukkan sebuah jarinya ke dalam lautan maka hendaklah ia melihat apa yang dibawa oleh jari tersebut ketika di angkat.(HR. Muslim)"

Mba Rifa, 28 April 2010, untuk penyejuk iman:
"Jika sendiri janganlah merasa sepi, ada Allah yang selalu mengawasi. Jika sedih janganlah sering dipendam dalam hati, ada Allah tempat berbagi. Jika susah janganlah merasa pilu, ada Allah tempat mengadu. Jika gagal janganlah putus asa, ada Allah tempat meminta. Jika bahagia janganlah menjadi lupa, ada Allah tempat memuja. Ingatlah Allah dimanapun anada berada, Allah selalu bersamamu dan menjagamu dan senantiasa berikan yang terbaik dalam hidupmu."

Ikhwan B19, 27 April 2010, untuk pengokoh iman:
"Dan janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertaqwa, dan menciptakan kedamaian di antara manusia. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.(QS: 2:224)"

Ikhwan B19, 26 April 2010, untuk pengokoh muamalah:
"Sebuah peradaban yang gemilang akan terwujud di tangan mereka-mereka yang maudan mampu menjadi agen-agen perubahan yang lahir dari generasi inspiratif nan bertaqwa. Bergeraklah sejak kita bangun."

Mba Yuas, 24 April 2010, untuk penyejuk iman:
"Cuma mau ngucapin terima kasih, kepada matahari yang telah mengajarkan seni memberi. Kepada awan atas ketenangan dan keikhlasannya. Kepada pohon yang telah memberi keteduhan untuk semua, tidak peduli orang baik atau jahat, yang berteduh di bawahnya. Kepada bunga yang ketika hidup memberi keharuman dan menebar keindahan, ketika layu, jatuh lalu menjadi pupuk. Kepada air yang tidak pernah mengeluh walau berapapun jauh jarak yang ia tempuh."

Mba Yuas, 18 April 2010, untuk penyejuk iman:
"Allahlah yang membuatmu mampu tersenyum walaupun dalam keadaan menangis. Tempat bertahan ketika merasa hendak menyerah. Tempat berdoa ketika kehabisan kata-kata. Untuk mencintai walaupun hatimu telah hancur berkali-kali. Untuk tetap mengerti ketika tidak satu pun kelihatan memberi arti. Segala sesuatu menjadi mungkin karena Allah mampukan kita."

Anonim, 16 April 2010, untuk penyejuk iman:
"Istirahatkan ragamu yang telah lelah mengikuti keinginanmu pada hari ini. Lelapkan tidurmu dengan hantaran doa kepada Allah SWT agar Ia senantiasa menjaga kita saat terlelap."

Ka Sarah, 13 April 2010, untuk pengokoh muamalah:
"Ya Allah, jagalah adikky ini dikala penjagaanku tak sampai padanya. Sayangi ia kala sayangku tak mampu merengkuhnya dalam dekapan nyata. Muliakan ia kala penghargaanku tak terangkum dalam kata yang sahaja. Karena Engkau punya segala yang tak kupunya."

words wise 3
12.6.10 by Zaza in Label:

Mba Eva, 9 Juni 10, menjelang UAS:
"Do for everything so that we can make possible for that impossible..."

Mba Rifa, 8 Juni 10, menjelang UAS:
"Berpikirlah positif sehingga Allah mengeirimkan kita pikiran yang positif. If you think you can, you can. Nothing is impossible, everything is possible if you believe in Allah."

Mba Yuas, 8 Juni 10, menjelang UAS:
"Jika esok nafas ini terhenti, mungkin sujud panjang malam ini kan begitu berarti. Jika menangis di ujung hari nanti adalah penyesalan, mungkin menangis di malam ini adalah lentera-lentera harapan. Karena kita semua hanyalah singgah sementara. Tidak ada yang lebih dekat dengan kita selain kematian. Semoga kita senantiasa hidup dalam keberkahan-Nya."

Didi (Kadiv Logstran OH 47), 7 Juni 10, menjelang UAS:
"Muadz bin Jabal berkata: pelajarilah ilmu, karena mempelajarinya semata-mata karena Allah merupakan wujud kekhusyuan kepada-Nya, bersusah payah mencarinya merupakan wujud ibadah, mengingatnya merupakan tasbih kepada-Nya, mencarinya merupakan jihad, dan mengamalkan kepada yang belum tahu merupakan shadaqah."

Mba Ely, 7 Juni 10, untuk penyejuk iman:
"Muslimah itu anugrah terindah di dunia. Ia lembut namun tidak lemah. Tetap mempesona tapi bersahaja. Ia tahu bagaimana menjaga jati dirinya. Ia mengerti bagaimana menjaga akhlak dan kemuliannya. Itulah yang membuatnya istimewa dibandingkan wanita lainnya. Ilmunya telah mengangkatnya menjadi permata terindah di dunia."

Ikhwan B19, 7 Juni 19, untuk penyejuk iman:
"Barang siapa yang mengucapkan Subhanallahi wa bihamdihi di dalam sehari sebanyak 100 kali, niscaya akan dihapus semua dosa-dosa kecilnya sekalupin sebanyak buih di lautan. (HR. Bukhari)"

Mba Ely, 4 Juni 10, untuk penyejuk iman:
"Tahu tidak, perjuangan tidak boleh kalah: kalah dengan dirinya sendiri, kalah dengan kepentingan pribadi, kalah dengan ambisi, kalah dengan ketidakberdayaan, kalah dengan perasaanya. Dia hanya boleh jatuh untuk bangun kembali. Dia hanya boleh lelah untuk bekerja kembali. Dia hanya boleh kalah untuk menjadi lebih baik."

Mba Rifa, 1 Juni 10, sebuah doa:
"Ya Allah, jika saat ini dia tersenyum, semoga menjadi ibadah. Jika dia marah semoga tidak melampaui batas. Jika dia sedih semoga kesedihannya bisa menghidupkan hati dan jiwa. Jika dia lelah semoga menjadi penggugur dosa"

Mba Yuas, 31 Mei 10, untuk penyejuk iman:
"Nikmati setiap detik waktu. Akhiri hari ini dengan syukur dan awali esok hari dengan keikhlasan. Indahnya hidup bukan karena sebarapa banyak orang yang kita kenal, namun seberapa banyak orang yang bahagia mengenal kita..."

Mba Yuas, 30 Mei 10, untuk pengokoh muamalah:
"Organisasi yang hebat+kuat mampu membuat 50% dari kadernya rela melakukan apapun, memberikan apapun untuk organisasi dengan catatan dilakukan dengan bahagia dan senang hati (spiritual comitment). Komitmen di bagi 3: (1) Political comitment (hanya untuk dapat sesuatu), (2) Emosional comitment (hanya suka dengan kondisi atau lingkungan), (3) Spiritual comitment (tidak terbatas pada jarak, waktu, atau apapun, tetap akan produktif). Hanya orang-orang yang memiliki spiritual comitment yang dapat membangun komitmen orang lain."

Mba Ely, 23 Mei 10, untuk penyejuk iman:
"Rasulullah menggandeng tangan Mu`adz dan bersabda: Wahai Mu`adz, demi Allah aku cinta kamu. Kemudian Nabi bersabda lagi: Aku wasiatkan kepadamu wahai Mu`adz, jangan pernah meninggalkan di setiap akhir sholat untuk membaca Allahumma a-innii ala zikrika wa syukrika wa husni ibadatika (wahai Allah tolonglah aku untuk selalu ingat kepada-Mu, juga bersyukur kepada-Mu, dan sebaik-baik ibadah kepadaMu). (HR. Abu Daud dari Mu`adz ra)"

Anonim, 23 Mei 10, untuk penyejuk iman:
"Leave something for Allah. But never leave Allah for something. Because in this life, something will leave you. But Allah will always be there for you."

Mba Yuas, 22 Mei 10, untuk pengokoh muamalah:
"Tiada mutiara sebening cinta. Tiada sutra sehalus kasih sayang. Tiada embun sesuci ketulusan hati. Dan tiada hubungan seindah persahabatan. Sahabat bukan matematika yang dapat dihitung nilainya, ekonomi yang mengharapkan materi, PPKN yang dituntut oleh undang-undang, tetapi sahabat adalah sejarah yang dapat dikenang sepanjang masa."

Didi, 20 Mei 10, untuk pengokoh muamalah:
"Jika tali telah menegang kencang, itu pertanda akan putus. Jika malam telang sangat pekat, maka kegelapan itu akan segera pergi. Jika sebuah masalah sudah sangat menghimpit, itu pertanda akan segera muncul jalan keluar. Dan sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan."

Ikhwan B19, 19 Mei 10, untuk pengokoh iman:
"Pada hari (kiamat) sangkakala ditiup (yang kedua kali) dan pada hari itu Kami kumpulkan orang-orang yang berdosa dengan (wajah) biru muram. Mereka saling berbisik satu sama lain: kamu tinggal (di dunia) tidak lebih dari sepuluh (hari). (QS Toha: 102-103)"

Mba Ely, 13 Mei 10, untuk pengokoh muamalah:
"Seorang raja sedang menyiapkan putra mahkotanya sebagai raja. Maka kirimlah ia ke seorang guru untuk belajar ilmu untuk jadi seorang raja. Oleh sang guru diminta sang pangeran untuk tinggal di hutan seorang diri beberapa lama. Setelah waktu direkomendasikan selesai, sang guru memanggil sang pangeran dan bertanya: apa yang anda dengar selama tinggal di hutan. Pangeran menjawab: suara burung, harimau, dan suara hewan huan lainnya. Kata sang guru: anda belum belajar, kembalilah ke hutan. Setelah waktu tinggal di hutan habis, di panggil lagi sang pangeran, dan ditanya dengam pertanyaan yang sama. Pangeran menjawab: aku mendengar suara gesekan daun, air yang mengalir, angin yang bertiup, tetes embun dan hujan, ranting yang patah. Kata sang guru: anda sudah siap menjadi raja. Karena seorang raja tidak hanya bisa mendengar kalimat yang terucap tapi kata-kata yang tidak keluar lewat pesan tapi juga tersampaikan dari setiap gerak rakyatnya."



Cinta Part 2
by Zaza in Label:

Siapa?

Siapapun berhak mencintai dan dicintai. Tanpa memandang dari siapa ia dilahirkan, sehingga tak perlu bertanya-tanya seperti apa nasabnya ? Tanpa menghitung harta kekayaannya, sehingga tak perlu bertanya-tanya apa pekerjaannya ? Tanpa mensyaratkan pikat pesonanya, sehingga tak perlu bertanya-tanya seperti apa rupanya ? Yang saya tahu dari sebuah hadist, bahwa anda boleh bertanya-tanya tentang agamanya ?(tapi gak etis banget kalau sampai anda menanyakan langsung tanpa basa-basi, jadi mendingan anda menyelidikinya aja…). (sebetulnya sih itu syarat seorang laki-laki menikahi wanita, hehe…)
Hari ini saya membaca sebuah tulisan yang isinya : “Setiap orang berhak untuk mencintai dan dicintai. Hanya saja, tidak semua orang berhak memiliki cinta tersebut. “ Isi tulisannya simple aja, tapi makna yang dikandungnya gak se-simple tulisannya. Dan saya bisa kaitkan statement tersebut untuk mempertanyakan siapa? Siapa yang mencinta, siapa yang dicinta, pada siapa cinta boleh berlabuh, karena siapa cinta itu ada, dan pertanyaan lainnya yang ada hubungannya dengan siapa.
Manusia diciptakan dengan dua mata untuk melihat, dua telinga untuk mendengar, dua tangan dan kaki, dan lainnya. Tapi manusia dianugrahkan hanya dengan satu mulut, satu hidung, satu hati, dll. Mengapa demikian? Mengapa kita hanya diberi satu hati? Karena kita hanya boleh mencintai untuk satu cinta, yaitu mencintai Allah SWT tanpa mendustakannya sedikitpun. Orang yang anda cintai aja cemburu kalau anda mencintai yang lainnya, begitu juga dengan Allah. Allah itu Maha Pencemburu kalau cinta untuk-Nya diduain oleh hamba-Nya. Tapi justru Allah akan meridhoi orang-orang yang mencintai yang lainnya dengan landasan cinta kepada Allah.
Merujuk pada definisi cinta versi Dik Doang, definisi tersebut juga menjawab siapa saja yang boleh dicinta. Karena cinta itu tak terstruktur, maka siapapun boleh kita cintai. Hanya saja obyek yang berhak kita cintai itu ada batasnya. Anda harus mencintai kedua orangtua anda, tanpa melanggar syarat mencinta yang ditetapkan Allah. Anda harus mencintai saudara anda, tanpa melanggar syarat mencinta yang ditetapkan Allah. Anda mencintai pasangan anda pun tidak boleh melanggar syarat mencinta yang ditetapkan Allah. Buat apa anda mencintai setengah mati orang tua, saudara, sahabat, pasangan, dll. tapi anda kehilangan cinta-Nya karena anda melanggar apa yang Ia tetapkan. Jadi, cintailah orang lain tanpa harus kehilangan cinta yang anda miliki, dan cintailah mereka sesuai dengan syariat yang sudah ada.
Kalau kata orang cinta itu buta, kayaknya istilah itu kurang tepat deh. Yang bener, nafsu itu buta. Cinta itu tidak buta, karena ia datang dari mata hati yang suci. Cinta itu hadir atas bimbingan mata hati dan suara hati anda yang paling jujur. Jadi harusnya gak tuh istilah kesesat cinta. Ya karena pada dasarnya cinta itu suci maka otomatis tidak menyesatkan.
Bila semua orang boleh mencintai dan dicintai, kenapa ada cinta yang tak berhak dimiliki? Kita analogikan dengan sederhana, misalnya saya punya sebuah pohon dan anda boleh memandanginya selama yang anda suka, anda boleh berteduh dibawahnya selama yang anda inginkan, anda boleh mencium wangi bunganya ketika ia merekah, bahkan anda juga boleh memakan buahnya saat ia berbuah nanti. Tapi satu hal yang tetap anda harus ingat, pohon itu bukanlah milik anda, pohon itu milik saya. Anda tidak bisa seenaknya mengambil pohon itu dari saya. Karena saya lah pemilik pohon itu, maka saya yang berhak atas pohon itu. Tidakkah anda berterimakasih pada saya karena saya telah berbaik hati membiarkan anda melihat, berteduh, mencium bunga, dan menikmati buah dari pohon saya?
Saya pikir analogi itu cukup menjelaskan mengapa memiliki cinta itu bukanlah hak, karena ada pemilik yang jauh lebih berhak dalam memperlakukan cinta. Dan saya rasa, semua uraian di atas sudah sedikit menjelaskan bahwa memang semua orang boleh mencinta dan dicinta selama cinta tersebut tidak melanggar aturan yang ada. Serta atas dasar hanya karena Allah lah kita boleh mencitai.
=+=+=+=
Jangan cepat puas hanya dengan apa yang saya tulis disini. Kejarlah semua ilmu, karena bukan ilmu dan pengetahuan yang menghampiri anda, tapi anda lah yang harus mencarinya, meski harus ke ujung dunia sekalipun (bukannya dunia gak berujung…?).

Cinta Part 1
by Zaza in Label:

Apa?

Saya hanya ingin berbagi sedikit, tentang kata-kata yang saya dengar hari ini dari seorang Dik Doank. “Bahwa cinta itu diciptakan dengan tidak terstruktur dan berbentuk abstrak”. Pernyataan itu mungkin tidak cukup memuaskan anda untuk mendefinisikan cinta. Anda butuh penjelasan untuk menerjemahkah sebuah definisi yang (ternyata) cerdas tapi gak jelas (
just kidding...).

Cinta itu tidak terstruktur. Anda tidak hanya membagi cinta dan kasih sayang yang anda miliki hanya kepada orang-orang yang anda kenal. Misalnya kedua orang tua anda, saudara, kerabat, sahabat, suami atau isteri. Tapi cintailah semua orang secara luas, sebagaimana Allah SWT mengasihi semua hamba-Nya (termasuk yang mendustakan-Nya). Cinta itu tak hanya dibatasi oleh ikatan darah dan hati. Karena cinta itu tidak memiliki struktur yang terorganisir. Belajarlah untuk mencintai tetangga anda, temennya temen anda, sepupunya kakek temen anda, sahabatnya dari temen sepupu ibu anda, dan adik tante dari ayah sahabat anda yang kakeknya bertetangga dengan neneknya paman temen anda (saya tahu itu terlalu complicated, jadi gak usah dibayangin kayak gimana...). Cinta tak struktur juga mengartikan bahwa (meskipun sedikit dan dengan syarat) anda mencintai dan menyayangi orang-orang yang membenci anda, yang pernah menyakiti hingga menzhalimi anda, ataupun mereka yang bahkan tak pernah anda bayangkan dalam benak anda.

Meskipun cinta tidak terstruktur itu tak dibatasi oleh ikatan apapun, saya hanya ingin mengingatkan tentang sebuah hadist yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi bahwa jangan terlalu mencintai dan membenci dengan perasaan yang berlebihan. Yang saya tegaskan disini adalah bahwa ruang lingkup yang kita diskusikan kali ini adalah seberapa luas anda dapat menjamah cinta, bukan seberapa besar anda mampu mencurahkan cinta.

"Cintailah kekasihmu dengan sederhana, boleh jadi engkau akan membencinya pada suatu ketika. Dan bencilah orang yang engkau benci dengan sederhana, boleh jadi engkau akan mengasihinya pada suatu ketika."(HR. At-Tirmidzi)

Cinta itu abstrak. Tak seorang pun dapat memastikan seperti apa bentuk cinta sehingga anda dapat dengan tepat menempatkannya di sudut hati anda. Cinta juga memberikan akibat yang terlihat abstrak bagi orang-orang yang merasakannya. Misalnya senyum-senyum (bahkan ketawa sampai ngakak) sendirian. Ditambah lagi senyum-senyumnya itu di depan kaca dan dalam tempo yang tidak singkat sama sekali. Timingnya juga sering gak tepat, dan saya mengklasifikasikan hal ini sebagai bentuk keabstrakan cinta. Contoh yang pernah saya temukan adalah cinta (mungkin lebih tepat nafsu kali ya?) yang menggebu di detik-detik menjelang ujian kelulusan sekolah (agak berlebihan dikit sih...).

Yah kadang begitulah cinta...Abstrak, gak jelas kapan datangnya, gak jelas pada siapa ia akan berlabuh, gak jelas alasan kehadirannya, gak jelas seberapa lama ia mampu bertahan di hati anda, gak jelas sebesar apa anda mampu mencurahkan cinta itu, gak jelas bagaimana akhirnya perasaan itu tumbuh di hati anda, bahkan mungkin cinta itu menghampiri anda ketika anda masih gak jelas memaknai cinta.

=+=+=+=

Itu hanya segelintir cuap-cuap yang saya tuliskan dari sebuah kalimat sederhana yang dilontarkan oleh Dik Doang. Dari kata-kata yang sama, saya yakin banyak persepsi berbeda dari sudut pandang yang juga berbeda. Ada banyak definisi yang lebih bijak dari yang saya utarakan. Saya bukan Rumi yang mengartikan cinta melalui syairnya yang menyentuh. Saya juga bukan Shakespeare yang mengenalkan cinta lewat tulisan dan dramanya. Juga bukan Gibran yang secara gamblang membimbing cinta menuju kasih sayang-Nya yang luas tak terbatas.

I was just a zaza