Kapan?
Dua bulan ke depan, saya harus mempersiapkan sebuah presentasi penting. Saya membentuk satu buah tim dengan anggota 3 orang, saya, teman perempuan saya, dan teman laki-laki saya. Selama dua bulan mempersipakan bahan, otomatis kita bertiga banyak berinteraksi dan melakukan pertemuan yang cukup intens. Hingga akhirnya, saya merasa ada yng salah dengan perasaan saya. Saya deg-degan karena batas waktu pengerjaan yang tinggal sedikit, saya juga deg-degan kalau bertemu dengan teman laki-laki sekelompok saya.
Paragraf di atas adalah sebuah contoh yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar anda. Tentang perasaan yang muncul secara halus, lembut, dan tanpa sadar si empunya hati. Rasa itu hadir dalam waktu kurang dari dua bulan, tapi apakah dalam waktu yang sama seseorang juga mampu mengusir perasaan tersebut? Saya pernah mendengar sebuah perkataan (agak mendramatisir gitu…) bahwa cinta bisa tumbuh dalam waktu satu jam tapi butuh seumur hidup untuk membunuhnya.
Tenang, bukan kalimat itu yang saya jadikan untuk membahas penjabaran kali ini. Emang sih lumayan bagus. Tapi kok terkesan terlalu picisan ya? Jadi, saya mengutip pesan yang selalu disampaikan oleh guru saya, bisa itu karena biasa. Perasaan cinta bisa muncul bukan hanya karena ada kesempatan, tapi juga karena anda membiasakan hati anda untuk `terbuka` terhadap hal-hal yang telah menjurus ke arah perasaan tersebut.
Biasa juga menjawab pertanyaan kapan cinta bisa tumbuh. Anda akan menyayangi sahabat anda karena anda terbiasa menjalani hari-hari anda bersamanya. Anda juga memiliki perasaan yang sama terhadap seseorang yang `salah` karena mungkin anda biasa beraktifitas bersamanya, biasa mengingatnya, biasa bercanda dengannya, dan kebiasaan lainnya yang anda jalani. Sebenarnya perasaan itu mulai ada ketika telah tertanam rasa kagum di hati anda. Kagum itu kemudian berubah menjadi simpati. Lalu meningkat ke stadium yang lebih gawat, yaitu empati. Empati tersebut semakin tertanam kuat sehingga muncul mentari kecil di hati anda. Mentari kecil yang kemudian anda namai cinta. Kurang lebih seperti itu lah proses dan awal mulanya terbersit rasa cinta di hati anda (kalau kurang boleh anda kurangi, kalau lebih ya ditambahi sendiri saja…).
Saat perasaan itu sudah mulai menjangkit bahkan memenuhi relung hati anda, bukan sesuatu yang mustahil untuk menghapusnya. Anda tak pelu merasa sakit hati dulu baru bisa melupakannya, ntar yang ada anda malah terus teringat sakit hatinya itu. Besi yang sudah korosi saja bisa di buat mengkilap kembali. Begitu juga dengan lempeng baja yang membengkok pun bisa di luruskan. Maka hati yang telah mendua pun dapat di satukan kembali bukan?
Masih banyak yang bisa di jabarkan mengenai hal ini. Tapi dari penjabaran tersebut, cinta itu datang di waktu anda mulai memasuki stadium kagum dan berlanjut setelahnya. Anda bisa kok menghentikan prosesnya. Asalkan anda mau untuk melakukannya. Bukan hanya sekedar mencoba saja, tapi memang mau (dengan azzam yang kuat nih…).
=+=+=+=
Hanya itu yang saya jabarkan kali ini. Dan hanya seperti itulah penjabaran saya. Saya belum mampu menjabarkan cinta dengan aljabar (lho emanga bisa ya? Ya sudahlah, nothing is impossible).
Subhanallah,,luar biasa..