Cinta Serumit Benang
21.10.10 by Zaza in Label:

Hadist bilang:
"...mencintailah dengan biasa-biasa aja...(dst)"

Saya mengartikannya: mencintailah dengan sederhana. Entah salah atau tidak, seperti itulah saya mendefinisikannya. Sebagaimana dengan sederhana, saya mencintai komputer dan codingan yang ada di dalamnya.

Tapi ternyata, esensi dari cinta saya yang sederhana itu tak sesederhana apa yang harus saya lakukan. Sekali lagi, saya mencintai codingan dengan sederhana. Bukan saya menyepelekan codingan. Saya hanya mencintai dengan sederhana, karena saya menyukainya (dengan sederhana juga). Namun, codingan itu tak sesederhana saya mencintainya...

Mencintai codingan itu layaknya cinta serumit benang.

Tahu kenapa?

Pada umumnya benang itu panjang, sama kayak cinta saya yang panjang. Tapi satu hal yang harus kita ingat, benang itu amat mudah putus kalau kita tidak menjaganya dengan hati-hati. Begitu juga dengan cinta saya, saya tahu saya mencintai sesuatu yang rumit, yang mudah putus bila saya tidak menjaganya dengan hati-hati. Terus, kalau benang lagi kusut, selalu ada cara supaya benangnya lurus lagi, asalkan kita tau letak masalahnya. Kalau detektif menginstilahkannya, benang merah. Itu juga sama kayak cinta saya pada codingan. Codingan itu rumit, njelimet, tapi kalau kita tahu dimana salahnya, codingan itu gak serumit sebelumnya. Karena pada intinya, teori ngoding itu sederhana, tapi prakteknya yang sering kayak benang kusut....


*Yah seperti itulah kira-kira. Kemarin, sekarang, nanti, bahkan esok sekalipun, saya tetap mencintainya dengan sederhana, meski kadang cinta saya itu serumit benang...Insya Allah

Posting Komentar