Menggenggam Cinta Semu
25.11.10 by Zaza in Label:

jurnalistik. tulis menulis. berita. artikel. wawancara. cerita. novel. puisi. pengarang. majalah. penerbit. deadline. redaksi. naskah. drama. and other...

dulu, semua itu adalah bagian dari jiwaku yang tak terpisahkan. semua itu terasa akrab di telingaku, karena di sanalah duniaku. sebuah dunia yang amat aku cintai. kala cinta itu bersemi bahkan dari aku kelas 5 SD. dunia yang aku cintai dengan segala pengorbanan yang aku lakukan. peluh yang aku abaikan. dan dengan segenap jiwa aku bersandar padanya.

mengapa hanya terjadi dulu?
karena sekarang, mungkin ia menilaiku telah mengkhianatinya.

sekarang, masih dengan segenap jiwa, aku harus bergelut dengan:
algoritme, coding, bahasa pemrograman, komputer, software, hardware, internet, logika, (tentu aku tidak perlu menyebutkan satu persatu mata kuliahku yang seabrek itu kan...?), and other.

tapi jauh di dalam jiwaku, jujur, aku tidak pernah mengkhianati duniaku yang dulu. aku mencintainya, masih mencintainya, dan akan terus mencintainya, Insya Allah. hanya saja, aku tidak mampu untuk menggenggamnya, walaupun aku masih memegang erat tapi itu semua hanya sebuah ikatan yang semu belaka. duniaku yang dulu, menjadi cinta yang tak terjamah olehku. ia selalu ada dalam hatiku, tapi aku tak pernah (kita definisikan, jarang) menggapainya. dan aku sangat meridukannya. rindu untuk kebahagiaan yang tak bisa aku jelaskan...

rindu itu tak bisa kutebus hanya dengan ungkapan maaf saja. ia tetap ada meski berulang kali ku katakan, "maaf aku telah mengabaikanmu...". dan seseorang menyadarkanku, untuk kembali menggengam cinta yang terabaikan oleh ku itu.

aku baru benar-benar mengerti, bahwa sungguh aku bisa menggenggam kedua cinta itu beriringan, tanpa harus mengabaikan yang satunya. aku punya dua tangan, meski aku hanya punya satu hati...cukup bagiku, agar tidak kehilangan dunia yang aku cintai.dan terus berjalan di dunia yang juga sama-sama aku cintai.



aku masih bisa mencintainya, tanpa harus kehilangannya
karena seperti itulah kesempurnaan
ia bukanlah memiliki segalanya
tapi ia adalah tak kehilangan satu pun apa yang kau miliki...



sungguh sebuah kombinasi yang ironis tapi menakjubkan, antara kata dan angka....

Posting Komentar