Pertanyaan Tentang Sabar Itu Dimulai Dari Tawa
25.2.11 by Zaza in Label:

Brukkk! sekitar jam setengah lima baru nyampe rumah dan masuk ke kamar, naro (terdengar ngebanting sih) tas...terduduk lunglai lantas membaca sms yang gak terasa kapan masuknya, biasa lagi dijalan...dari A? itu hal pertama yang terlintas dipikiran. tumben dia sms...isinya minta dicariin tentang hadis yang banyak ketawa akan membutakan hati. sempet mengerutkan dahi juga bacanya. membutakan hati? seinget saya mematikan hati deh...tapi berhubung takut salah kalau sok tahu, jadi dibales aja: iya ntar ya, baru banget nyampe...

setelah mencoba memasang deskop switch buat memparalelkan modem (kayak mau buka warnet aja...!) dan berhasil konek di dua sistem, maka dicarilah itu hadist:
dari At-tirmizi dan Ibnu Majah: janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati. hadist lainnya: berhati-hatilah dengan banyak tertawa sebab ia menyebabkan hati mati.

subhanallah, dengan dia bertanya, saya kembali diingatkan. karena setelah mengevaluasi diri, kayaknya akhir-akhir ini sering banget bercanda. otomatis juga jadi inget nasihat imam Hasan Albana: jangan banyak tertawa, karena hati yang terhubung dengan Allah adalah yang tenang dan tenteram.

ternyata pertanyaannya gak berhenti sampe sini, si A minta bahasa arabnya. maka saya tuliskan dengan huruf latin, ya mudah-mudahan aja gak salah. terus tiba-tiba dia jadi nanya-nanya, intinya: sebagai muslimah, apa yang harus kita lakukan kalau kita diledek, diolok-olok orang?masalahnya gak sekali dua kali, sering. dan sering ketemu sama dianya, jadi makin panas. apa di kasih dalil sindiran, atau kuat-kuat iman aja? tapi gimana ya, aku ini orangnya emang rada temperamen, jadi bawaanya pengen marah terus...

saya berharap sms balesan-balesan dari saya bermanfaat, kalau diomongin pake kata-kata yang panjang kali lebar itu, mau bilang begini:
ukh, pernah dengerkan cerita tentang Rasulullah dan kakek-kakek yahudi buta? dimana Rasul selalu menyuapinya meskipun si kakek selalu menghina beliau. hingga ketika Rasul wafat dan Abu bakar gantian menyuapi kakek itu, si kakek tahu bahwa orang lain yang menyuapinya. dari Abu Bakar kakek tersebut tahu bahwa orang yang dengan sabar menyuapinya selama ini adalah orang yang selama itu pula dihinanya. mulia bukan? atau ketika dengan sabar Rasul tidak melawan saat orang-orang kafir melemparinya dengan batu dan kotoran...saudariku, saran dariku adalah tetap bersabar. Allah itu selalu bersama dengan orang-orang yang sabar. dan janji-Nya itu benar. kalau kau 'marah', apa bedanya dirimu dengan dia? yah, meski aku tahu marah itu wajar, tapi haruslah tetap pada syariat yang diperbolehkan saja...kata-kata yang menjadi peganganku untuk bersabar seperti ini, kata orang sabar itu ada batasnya, tapi bukankah iman itu tak bertepi? sederhana bukan? kau tahu jawaban dari kata-kata itu...

Posting Komentar