Freedom for Palestine
3.2.11 by Zaza in Label:

beberapa waktu yang lalu sempet liat berita, katanya bendera Palestina berkibar di Washington. Alhamdulillah, menurut saya sih ini kabar bagus. trus banyak negara-negara yang mulai mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Palestina, dan semakin mengecam kebrutalan Israel.

Argentina
: dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas, pemerintah Argentina mengakui Palestina sebagai negara yang bebas dan mandiri dengan batas-batas seperti diakui pada 1967. Surat atas nama Presiden Argentina Cristina Kirchner itu dibacakan oleh Menlu Argentina, Hector Time
rman, Senin (6/12).

Bolivia
: Rabu 22/12/2010, Bolivia secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara merdeka menyusul pimpinan tetangganya Brazil, Argentina dan Uruguay awal bulan ini. Presiden Evo Morales mengatakan pada wartawan bahwa ia telah membuat pengakuan resmi Bolivia Rabu dalam sepucuk surat pada pemimpin Palestina Mahmud Abbas. Morales mengatakan pada konferensi pers bahwa ia mengakui Palestina sebagai "negara merdeka dan berdaulat ... sebagaimana diakui negara lainnya seperti Brasil." Bolivia memutuskan hubungan dengan Israel pada Januari 2009, setelah serangan hebat militer Israel di Gaza.



Brazil
: (3/12/2010,Kementrian Luar Negeri Brazil mengakui negara Palestina dengan perbatasan tahun 1967.).

Ci
le : Pemerintah Cile pada Jumat mengumumkan sebuah resolusi pengakuan terhadap keberadaan Palestina sebagai negara bebas, merdeka, dan berdaulat, kata Menteri Luar Negeri Alfredo Moreno di Santiago. Akhir tahun lalu, Brazil, Argentina, Bolivia dan Ekuador mengakui Palestina sebagai sebuah negara merdeka dengan batas wilayah menurut perbatasan yang ditetapkan pada 1967.


Ekuador
: Ekuador secara resmi mengakui Palestina sebagai satu negara merdeka pada Jumat, setelah terlebih dulu pengakuan
dari negara-negara tetangganya Bolivia, Brasil, Argentina, dan Uruguay pada awal bulan ini. Presiden Rafael Correa menandatangani "pengakuan resmi pemerintah Ekuador terhadap Palestina sebagai negara bebas dan merdeka dengan perbatasan 1967," kata kementerian luar negeri negara itu dalam pernyataannya. Perbatasan disebutkan mengacu pada batas wilayah Palestina sebelum perang Arab-Israel 1967. Keputusan Ekuador itu, dalam pernyataan kementerian mengatakan, "membenarkan secara mutlak dan sah keinginan rakyat Palestina untuk memilki sebuah negara bebas dan mandiri" serta akan menjadi sumbangan penting bagi hidup berdampingan secara damai yang dirundingkan di Timur Tengah.

Palestina berhak untuk itu. meskipun sekarang ini daerah yang di duduki Palestina semakin kecil, tapi pengakuan di mata dunia itu tetaplah penting.

Posting Komentar