Iman 0 derajat
31.10.11 by Zaza in Label: ,

seseorang bertanya,
“hey, mau mendengarkan ceritaku tidak?”
bingung dan penasaran
kupersilahkan saja
“tahu tidak?”
begitu awal ceritanya
dan setelahnya...
“perasaan ini semakin sesak
mungkin galau
mungkin juga labil
sujud tengah malam tak terasa syahdu lagi
zikir di keheningan tak lagi menenangkan
tafakur dan muhasabah tidak mendatangkan semangat baru
ayat-ayat cinta-Nya terasa kelu di lidah
ikatan ukhuwah pun rasanya semakin terurai
menyakitkan memang,
mungkin lebih tepat menyedihkan
inilah iman yang membeku, kawan

begitulah aku menamainya
sebagaimana futur yang kerap kali menjangkit
bedanya, serangan kali ini terasa begitu dingin...
kawan,
aku rindu kehangatan itu
ketika langkah kaki berlari merapat pada satu barisan
ketika taujih mengguyur hingga membasahi hati
ketika salam bertabur senyum kerinduan yang membuncah
ketika jabat dan peluk mesra menyatukan dua jiwa
ketika semua zikir dilakukan sebagai simbol kemenangan
ketika fiqr berlabuh pada seruan ma`ruf
juga ketika lelah berhias sejuta senyum kebahagiaan
kawan,
rengkuh aku kembali
ulurkan tanganmu untuk sekedar menggapaiku
memelukku pada dekapan tarbiyah
jangan biarkan aku berkubang dalam kefasikan...
bukankah Ia telah memberi perintah:
saling menasihatilah dalam kebaikan dan taqwa

Posting Komentar