Tempat Mengeluh
16.4.11 by Zaza in Label:

"gila, siang ini panas banget! pengen nyebur ke kolam jadinya.."


"ya ampun, kok jadi begini sih kejadiannya?"


"kenapa sih, kamu jadi marah-marah sama aku? padahal kemaren kamu baru bilang sayang..."

"udah begadang buat bikin PR, tadi pagi telat ke sekolah, eh gurunya gak masuk! BT banget deh..."

"ya Allah, mudah-mudahan soal ujian besok yang gampang aja..."

"an***t, dasar orang gak tau diri!!!!"

"huuuffhh, mudahkanlah...!"
===||===
bosen juga ngeliat status temen-temen di jejaring sosial yang ada. kayaknya tempat yang seperti itu udah jadi tempatnya ngeluh deh. hidup serasa gak lengkap tanpa mengeluh. padahal hidup akan jadi laknat kalau lupa bersyukur.

semua orang terlalu sibuk menghitung, berapa banyak kesialan yang terjadi hari itu. berapa banyak kesulitan yang menimpanya. juga berapa banyak hal-hal yang membuatnya kecewa. tapi sekali lagi, lupa bersyukur.

abai dengan berapa banyak nikmat yang telah Allah anugrahkan kepadanya. mulai dari bangun tidur, siang, sore, malam, sampe dia tidur lagi. itulah kenapa, dia bangun tidur dimulai dengan "alhamdu...". supaya ketika kita pertama kali bangun dari mati sementara kita, yang terucap oleh kita adalah ungkapan syukur, bukan keluhan.

tapi justru bikin prihatin, ketika sarana teknologi justru yang menjembatani keluhan-keluhan itu semakin banyak melontar. padahal, ditinjau dari segi biologisnya, mengeluh juga berpengaruh terhadap tubuh dan emosi. ketika kita mulai berpikir tentang mengeluh, maka sebagian otak kita jadi punya mindset pesimis. hormon yang emang dikendalikan otak juga jadi gak bekerja dengan semestinya. sehingga antara sistem saraf dan tubuh juga jadi tidak sinergis...

pernah denger cerita dari temen tentang syukur. sederhana. inspiratif. tapi bermakna...
kala itu, seorang diantara manusia, diajak melakukan perjalanan langit yang didampingi oleh seorang malaikat. kemudian, sampailah mereka pada sekumpulan malaikat yang sedang amat sibuk bekerja. mereka melihat dari jauh dan mengamati para malaikat itu. kemudian orang itu bertanya, "wahai malaikat, apa yang sedang dikerjakan dari golonganmu disana?". malaikat itu menjawab, "mereka adalah malaikat yang bertugas mencatat doa yang dipanjatkan manusia kepada Allah".

orang tersebut berserta malaikat pengiringanya kembali melanjutkan perjalanan. sampailah lagi mereka pada sekumpulah malaikat yang juga sedang sibuk melakukan tugasnya, hanya saja, mereka tidak se-sibuk sekumpulan malaikat yang pertama. bertanyalah lagi orang itu, "apa yang dilakukan golonganmu disini?". malaikat itu menjawab, "ditugaskan kepada mereka, untuk membagi-bagikan rezeki kepada manusia atas terkabulnya doa yang mereka panjatkan".

dan orang tersebut kembali melakukan perjalanan. samapailah ia pada sebuah tempat, dengan takjub ia kembali bertanya, "wahai malaikat, betapa lengganganya tempat ini. apa yang dikerjakan dari golonganmu itu, seolah-olah mereka hanya bersantai-santai saja tanpa melakukan pekerjaan apa-apa?". malaikat itu tersenyum, lantas memandang sekumpulan malaikat yang berjumlah sedikit dan sangat tidak sibuk sama sekali. "mereka bertugas untuk mecatat nama-nama manusia yang bersyukur atas rezeki yang Allah swt limpahkan kepadanya...".


“Sesungguhnya Kami (Allah) telah menempatkan kamu sekelian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber/jalan) penghidupan. (Tetapi) amat sedikitlah kamu bersyukur” (QS Al-A`raf: 10)

Posting Komentar