"jadi akhwat tuh, rasanya agak kurang pantes kalau seorang sufi?"
hah, kenapa? masa sih? sufi itu bukannya orang yang mendalami ilmu tassawuf ya? yang pendekatannya melalui ruhiyyah itu kan? emang apa salahnya? setelah memasang tampang bingung plus polos, tanpa perlu ditanya lagi, kalimat tersebut berlanjut,
"sufi, suka film..."
gubrak, kirain apa? jadi eksited sendiri gitu baru nemu istilah baru. gokil juga sih antara akronimnya dengan isitilah aslinya. maknanya beda jauh banget kan...disamping itu, perasaan bersalah juga menghantui. secara, masih rada suka nonton film juga sih. mulai dari film korea yang dramanya suka galau-galau, film holywood yang aksinya keren-keren, bahkan sekali-kali nonton bolywood yang ceritanya rada-rada labil juga...
gak up date banget juga, tapi ya itu, kadang masih suka nonton. kayaknya harus mulai dirubah nih kebiasaan jeleknya. kerena kalau mereferensi pada hadist tentang sesuatu yang bermanfaat dan tidak, kayaknya nonton gituan mah termasuk yang tidak terlalu mendatangkan manfaat, bahkan takut jadi mudharat.
belum lagi hoby baca novel yang sepertinya sudah menjadi ritme yang seirama dengan hembusan nafas (halah, apa deh??). sementara mulai digojlok, buat rajin baca buku macam sirah nabawiyyah (yang udah 3 bulan gak beres-beres, padahal novel Dan brown yang sama tebalnya beres 3 hari, jadi malu...), kisah-kisah sahabat Rasul, dan lainnya...
yang sekarang udah mulai rada mendingan tentang lagu. alhamdulillah udah lumayan bisa gak tergila-gila banget sama lagu-lagu. udah mulai mengoleksi nasyid di list mp3. dan mudah-mudahan bisa nambah koleksi murattal qurannya.
inti dari itu semuanya bukan film ini bagus atau gak, novel ini seru atau gak, lagu ini enak di denger atau gak, yang menjadi dasarnya adalah: bermanfaat atau tidak, mendatangkan kebaikan atau tidak, dan syari atau tidak.
hah, kenapa? masa sih? sufi itu bukannya orang yang mendalami ilmu tassawuf ya? yang pendekatannya melalui ruhiyyah itu kan? emang apa salahnya? setelah memasang tampang bingung plus polos, tanpa perlu ditanya lagi, kalimat tersebut berlanjut,
"sufi, suka film..."
gubrak, kirain apa? jadi eksited sendiri gitu baru nemu istilah baru. gokil juga sih antara akronimnya dengan isitilah aslinya. maknanya beda jauh banget kan...disamping itu, perasaan bersalah juga menghantui. secara, masih rada suka nonton film juga sih. mulai dari film korea yang dramanya suka galau-galau, film holywood yang aksinya keren-keren, bahkan sekali-kali nonton bolywood yang ceritanya rada-rada labil juga...
gak up date banget juga, tapi ya itu, kadang masih suka nonton. kayaknya harus mulai dirubah nih kebiasaan jeleknya. kerena kalau mereferensi pada hadist tentang sesuatu yang bermanfaat dan tidak, kayaknya nonton gituan mah termasuk yang tidak terlalu mendatangkan manfaat, bahkan takut jadi mudharat.
belum lagi hoby baca novel yang sepertinya sudah menjadi ritme yang seirama dengan hembusan nafas (halah, apa deh??). sementara mulai digojlok, buat rajin baca buku macam sirah nabawiyyah (yang udah 3 bulan gak beres-beres, padahal novel Dan brown yang sama tebalnya beres 3 hari, jadi malu...), kisah-kisah sahabat Rasul, dan lainnya...
yang sekarang udah mulai rada mendingan tentang lagu. alhamdulillah udah lumayan bisa gak tergila-gila banget sama lagu-lagu. udah mulai mengoleksi nasyid di list mp3. dan mudah-mudahan bisa nambah koleksi murattal qurannya.
inti dari itu semuanya bukan film ini bagus atau gak, novel ini seru atau gak, lagu ini enak di denger atau gak, yang menjadi dasarnya adalah: bermanfaat atau tidak, mendatangkan kebaikan atau tidak, dan syari atau tidak.