Itulah aku. seseorang yang sering kali tak pernah jujur pada hatinya. Yang terlalu memikirkan ego sendiri atau perasaan orang lain. Yang pada akhirnya kerap kali dikecewakan oleh segala hal yang terjadi.
Hatiku yang akhir-akhir ini memprotes karena desakan perasaan yang begitu menekan, tak juga aku hiraukan. Selalu kucoba untuk tersenyum sementara hati miris menahan jemu. Walaupun aku tahu, terkadang akupun ingin mendengar apa yang di ungkapkan oleh hatiku. Maka aku ingin meminta maaf karena mungkin aku terlihat begitu munafik.
Aku pun mengingkari protes hatiku, yang menyuruhku agar aku mengistirahatkan badanku sejenak. Tapi aku tak bisa, aku harus segera berjalan kembali. Menyelesaikan tugas-tugas yang terasa begitu memberatkan kedua pundakku. Maka aku ingin meminta maaf karena mungkin aku terlihat begitu munafik.
Lagi-lagi aku tak mendengarkan protes hatiku, yang memintaku untuk sekali saja memikirkan diriku sendiri. Tanpa harus mengorbankan segalanya untuk orang lain. Bahkan mereka yang kerap kali mengcewakanku. Maka aku hanya ingin meminta maaf karena mungkin aku terlihat begitu munafik.
Hatiku yang akhir-akhir ini memprotes karena desakan perasaan yang begitu menekan, tak juga aku hiraukan. Selalu kucoba untuk tersenyum sementara hati miris menahan jemu. Walaupun aku tahu, terkadang akupun ingin mendengar apa yang di ungkapkan oleh hatiku. Maka aku ingin meminta maaf karena mungkin aku terlihat begitu munafik.
Aku pun mengingkari protes hatiku, yang menyuruhku agar aku mengistirahatkan badanku sejenak. Tapi aku tak bisa, aku harus segera berjalan kembali. Menyelesaikan tugas-tugas yang terasa begitu memberatkan kedua pundakku. Maka aku ingin meminta maaf karena mungkin aku terlihat begitu munafik.
Lagi-lagi aku tak mendengarkan protes hatiku, yang memintaku untuk sekali saja memikirkan diriku sendiri. Tanpa harus mengorbankan segalanya untuk orang lain. Bahkan mereka yang kerap kali mengcewakanku. Maka aku hanya ingin meminta maaf karena mungkin aku terlihat begitu munafik.
Protes hatiku saat ini adalah:
"Jangan terus memahami, kamu juga butuh di pahami..."
"Jangan terus memahami, kamu juga butuh di pahami..."